Becanda Bawa Bom ke Pramugari, Penumpang Wanita Ini Diblacklist Seumur Hidup dari Batik Air

Pesawat Batik Air
Sumber :
  • VIVAnews/Sherly

VIVA, Banyumas – Becanda bawa bom bukan hal sepele, apalagi di dalam pesawat. Perilaku tersebut telah terbukti membawa konsekuensi serius, seperti yang dialami seorang penumpang wanita berinisial FA.

Bobocabin Baturraden, Best Experience Glamping di Tengah Hutan dengan Sensasi Forest Bathing!

Wanita tersebut kini resmi diblacklist oleh maskapai Batik Air, setelah mengaku membawa bom kepada salah satu awak kabin saat penerbangan.

Maskapai Batik Air menegaskan komitmennya terhadap keselamatan dan keamanan penerbangan.

LAV Cafe! Vibes Dreamy dan Estetik dengan Menu Baru yang Unik dan Menggoda Bikin Penasaran

Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, menyatakan bahwa sanksi tegas telah dijatuhkan kepada FA.

"Batik Air menetapkan sanksi internal berupa pemblokiran (blacklist) terhadap yang bersangkutan," kata dia dilansir dari viva.co.id pada Sabtu, 19 April 2025.

Serayu Cafe Eatery & The Beauty Creation! Nikmati Senja dengan View Sungai Serayu yang Menawan

Pernyataan ancaman tersebut terjadi dalam penerbangan ID-6272 dengan rute Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado (MDC) pada Selasa, 15 April 2025.

Insiden bermula ketika FA menyampaikan pernyataan yang mengandung unsur ancaman kepada salah satu pramugari Batik Air.

"Ia mengaku membawa bom kepada salah satu awak kabin (pramugari)," kata Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro.

Menanggapi situasi tersebut, awak kabin langsung mengaktifkan prosedur operasional standar (SOP) keselamatan.

Kapten pilot dan petugas keamanan segera mengambil tindakan. FA kemudian diturunkan dari pesawat dan diserahkan kepada pihak berwenang, yakni PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil) dari Otoritas Bandar Udara Wilayah I dan Polres Bandara Soekarno-Hatta.

"Tamu tersebut tidak diizinkan melanjutkan penerbangan, dan diturunkan dari pesawat untuk diserahkan kepada pihak berwenang," ujar Danang.

Meskipun FA mengaku hanya bercanda, maskapai menilai tindakan tersebut sebagai bentuk ancaman serius.

Menurut Danang, tindakan seperti ini tidak bisa ditoleransi dalam penerbangan yang menyangkut keselamatan banyak nyawa.

"Tujuan dari tindakan ini adalah untuk memberikan efek jera, agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Lalu mengakkan komitmen Batik Air terhadap keselamatan dan keamanan penerbangan, yang tidak dapat dikompromikan dalam bentuk apa pun," tegasnya.

Blacklist terhadap FA tidak hanya sebagai hukuman, tetapi juga sebagai bentuk komitmen Batik Air untuk melindungi seluruh pelanggan dan awak pesawat.

"Tujuan sanksi tersebut guna melindungi seluruh pelanggan dan awak pesawat untuk memastikan individu yang bertanggung jawab dan patuh terhadap aturan yang dapat menggunakan layanan penerbangan," jelas Danang.

Langkah ini juga sejalan dengan ketentuan dari otoritas penerbangan nasional maupun internasional, serta menjadi bagian dari upaya menjaga integritas dan ketertiban dalam operasional maskapai