Sragen Hadapi Pemotongan Dana Transfer Rp 278 M, Bupati Sigit: Hemat Operasional Pelayanan Publik Tak Boleh Terkorbankan

Bupati Sragen pimpin apel efisiensi anggaran
Sumber :
  • Pemkab Sragen

Pemkab Sragen hadapi pemotongan dana Rp278 miliar. Strategi efisiensi operasional diterapkan agar pembangunan dan pelayanan publik tetap berjalan optimal

Dugaan Kejanggalan di Balik Kematian Pelajar Sragen yang Meninggal Setelah Latihan Silat Malam Hari

Viva, Banyumas - Pemerintah Kabupaten Sragen menghadapi tantangan serius menjelang tahun anggaran 2026. Dana transfer dari pemerintah pusat dipangkas sebesar 24 persen, setara Rp278 miliar dari rencana APBD Rp2,4 triliun.

Meski demikian, Bupati Sragen Sigit Pamungkas menegaskan komitmen Pemkab untuk tetap menjaga kualitas pelayanan publik dan kelangsungan pembangunan daerah. Hal tersebut disampaikan Bupati Sigit saat menjadi pembina apel di Kompleks Pemerintah Daerah Terpadu Kabupaten Sragen, Senin (6/10/2025).

Emak Emak Nekat Siram Bensin ke Polisi Sragen Sambil Live Facebook Sebut Kepala Propam Budi Bambang

Ia menjelaskan bahwa pengurangan dana transfer merupakan kebijakan nasional yang berdampak pada seluruh daerah, termasuk Sragen.

“Pengurangan ini tentu bukan hal mudah, namun harus disiasati agar pelayanan publik tidak terganggu,” ujarnya saat jadi pembinan apel pada 6 Oktober 2025 di Sragen.

Cilacap Mulai Terapkan Layanan Publik Inklusif, ASN Wajib Kuasai Bahasa Isyarat Dasar

Bupati menegaskan bahwa strategi utama yang diterapkan adalah efisiensi pengeluaran operasional pemerintahan, bukan mengurangi belanja modal yang mendukung pembangunan. Ia menggunakan analogi sederhana untuk menggambarkan kondisi anggaran:

“Postur anggaran kita ibarat kapal besar yang hanya mengangkut sedikit barang. Maka kita harus berhemat di bagian operasional agar pembangunan dan pelayanan publik tetap berjalan dengan baik.”

Langkah efisiensi mencakup pengurangan rapat yang tidak mendesak, pembatasan perjalanan dinas yang berlebihan, serta pengintegrasian kegiatan yang memungkinkan kolaborasi antarunit. Semua upaya ini bertujuan agar anggaran digunakan secara optimal dan tepat sasaran demi kepentingan masyarakat.

Selain itu, Bupati Sigit memberikan apresiasi kepada seluruh perangkat daerah yang telah melakukan penyesuaian anggaran secara mandiri. Hal ini menunjukkan kepedulian dan profesionalisme ASN dalam menghadapi keterbatasan dana.

Ia menekankan bahwa efisiensi bukan berarti menurunkan semangat kerja, melainkan momentum untuk memperkuat orientasi pelayanan publik. Pemkab Sragen optimistis, dengan koordinasi yang baik, penggunaan anggaran yang hati-hati, dan kesadaran seluruh aparatur, pelayanan publik tetap optimal meski menghadapi pengurangan dana signifikan.

Langkah ini juga diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola anggaran secara efisien tanpa mengorbankan kualitas pelayanan. Ke depan, strategi ini diharapkan tidak hanya menjaga kelancaran pembangunan, tetapi juga memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah.

Dengan perencanaan yang matang, Pemkab Sragen mampu menghadapi tantangan finansial sambil tetap fokus pada kemajuan dan kesejahteraan warganya