Lemparan Maut Tak Lagi Dipakai? Keputusan Kluivert Coret Pratama Arhan Bikin Geger Vietnam
- instagram @pratamaarhan8
Viva Banyumas - Kemenangan Timnas Indonesia atas China ternyata menyisakan kontroversi. Media Vietnam geger usai mengetahui bahwa Pratama Arhan dicoret Patrick Kluivert dari skuad utama. Pemain yang dikenal dengan lemparan maut andalannya itu tak lagi dipakai dalam laga krusial di Gelora Bung Karno, sehingga menimbulkan banyak pertanyaan dari publik luar negeri.
Keputusan mencoret Pratama Arhan dari skuad utama membuat media Vietnam geger, mengingat peran vitalnya selama ini. Sosok spesialis lemparan maut itu dianggap memiliki pengaruh besar dalam permainan Timnas, namun kini kemampuannya tak lagi dipakai oleh pelatih. Langkah Patrick Kluivert tersebut menjadi sorotan dan memicu spekulasi soal strategi baru.
Ini bukan pertama kalinya Pratama Arhan dicoret Patrick Kluivert dari skuad utama, dan kondisi itu kembali membuat media Vietnam geger. Meski sebelumnya diandalkan untuk lemparan maut, kini kemampuannya tampaknya tak lagi dipakai dalam skema baru Timnas.
Persaingan ketat di posisi bek kiri menjadi alasan kuat di balik absennya pemain ikonik tersebut. Media olahraga Vietnam, Bongda24, bahkan menyebut keputusan tersebut sebagai hal yang mengejutkan.
Dalam artikelnya, mereka menuliskan, "Bintang lempar ke dalam telah dihapus dari daftar Indonesia sebelum China."
Pemberitaan itu menyoroti ketidakhadiran Arhan yang selama ini dikenal sebagai spesialis lemparan jauh mematikan, senjata yang kerap menjadi pembeda dalam laga-laga penting Garuda.
Keputusan Patrick Kluivert untuk tidak menyertakan Arhan dianggap sebagai langkah berani, mengingat kiprah sang pemain yang selama bertahun-tahun menjadi ikon Timnas Indonesia.
Bongda24 mencatat bahwa ini bukan kali pertama Kluivert mencoret Arhan. Dalam laga persahabatan melawan Australia dan Bahrain pada Maret 2025 lalu, Arhan juga sempat dipanggil namun tak masuk daftar akhir setelah sesi latihan.
Menurut laporan tersebut, persaingan di sektor bek kiri menjadi alasan utama absennya Arhan. Saat ini, posisi itu dihuni oleh banyak nama besar seperti Calvin Verdonk, Shayne Pattynama, Nathan Tjoe-A-On, dan Dean James.
Dalam konteks inilah, Kluivert tampaknya lebih mengutamakan pemain dengan kemampuan bertahan dan menyerang yang seimbang, ketimbang hanya mengandalkan spesialis lemparan jauh.
Meski keputusan itu mengundang tanya, hasil akhir membuktikan bahwa taktik Kluivert efektif. Gol tunggal Ole Romeny cukup membawa Indonesia mengamankan tiga poin dan menjaga asa ke babak keempat kualifikasi.
Namun begitu, diskusi soal pencoretan Arhan tetap bergema, tak hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri seperti Vietnam.
Yang pasti, keputusan Kluivert telah menciptakan perdebatan—apakah Timnas Indonesia benar-benar sudah tak butuh "lemparan maut" dari Arhan