Ganti Oli Sendiri, Pemilik Mazda CX-90 Terkapar dengan Tagihan Fantastis Rp 71 Juta, Kok Bisa Semahal Itu?

Ilustrasi ganti oli mobil
Sumber :
  • Carthrottle

Seorang pemilik Mazda CX-90 di Kanada mencoba ganti oli sendiri untuk menghemat biaya Rp 1,4 juta. Namun, kesalahan saat mengangkat mobil membuat bak oli retak. Karena desainnya kompleks, perbaikan menelan biaya Rp 71 juta.

Rincian Lengkap Biaya Pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) Baru dan Perpanjangan

VIVA, Banyumas – Bagi banyak pemilik mobil, ganti oli menjadi salah satu perawatan rutin yang dianggap sederhana.

Ada dua pilihan umum yang biasanya dipertimbangkan: membawa kendaraan ke bengkel resmi dengan biaya standar, atau melakukannya sendiri di rumah demi menghemat pengeluaran.

Perbandingan Lengkap Daihatsu Luxio dan Gran Max Minibus: Kenyamanan, Kapasitas, hingga Harga Terbaru

Namun, tidak semua upaya mengganti oli sendiri berakhir mulus. Kasus yang menimpa seorang pemilik Mazda CX-90 di Kanada justru menunjukkan sebaliknya.

Niat mengurangi biaya servis berubah menjadi kerugian besar hingga puluhan juta rupiah.

Mobil Murah dan Irit di 2025: Mengapa Suzuki Karimun Masih Menarik Meski Generasinya Sudah Lama

Dilansir VIVA Otomotif dari Carscoops, untuk mobil seperti Mazda CX-90, biaya ganti oli di bengkel resmi di Kanada berkisar sekitar C$120 atau setara Rp 1,4 juta. Angka ini memang cukup terasa, terutama jika dilakukan secara rutin.

Karena itu, sebagian pemilik mobil mencoba mencari alternatif dengan melakukannya sendiri di rumah.

Masalah muncul ketika sang pemilik mengangkat mobil menggunakan dongkrak. Alih-alih berjalan lancar, bak oli (oil pan) justru mengalami retakan.

Pada kebanyakan mobil, komponen ini relatif mudah dilepas dan diganti. Tetapi khusus pada Mazda CX-90, desainnya berbeda karena oil pan tidak hanya berfungsi sebagai wadah oli, melainkan juga bagian struktural yang memperkuat rangka kendaraan.

Kompleksitas desain tersebut membuat perbaikan tidak sesederhana mengganti satu komponen.

Prosesnya memerlukan pembongkaran besar-besaran, termasuk menurunkan mesin dan transmisi terlebih dahulu.

Kerusakan kecil yang awalnya terlihat sepele justru berujung pada biaya perbaikan fantastis. Untuk mengganti oil pan, bengkel membutuhkan waktu sekitar 12 jam kerja.

Ditambah harga suku cadang yang tidak murah, pelumas baru, gasket, serta komponen pendukung lain, total biaya membengkak hingga C$6.000 atau sekitar Rp 71 juta.

Bandingkan dengan biaya awal yang seharusnya hanya sekitar Rp 1,4 juta di bengkel resmi, selisihnya mencapai hampir 50 kali lipat.

Kasus ini menjadi pengingat penting bahwa tidak semua perawatan mobil modern bisa ditangani sendiri.

Komponen yang terlihat sederhana seperti ganti oli ternyata bisa berhubungan dengan struktur vital kendaraan. Tanpa pemahaman teknis yang memadai, risiko kerusakan justru semakin besar.

Melakukan ganti oli di bengkel resmi memang membutuhkan biaya lebih, tetapi jauh lebih aman dibanding harus menanggung risiko kerusakan serius yang bisa menguras tabungan.

Bagi pemilik kendaraan, keputusan ini bukan sekadar soal hemat atau boros, melainkan soal perlindungan terhadap aset berharga.