Heboh! ID Pers Jurnalis CNN Dicabut Istana Usai Tanya Program MBG ke Prabowo
- pexel @Markus Winkler
BPMI Sekretariat Presiden cabut kartu Pers Istana milik jurnalis CNN Indonesia, Diana Valencia, usai pertanyaannya soal program Makan Bergizi Gratis ke Presiden Prabowo
Viva, Banyumas - Dunia jurnalisme tanah air tengah diguncang kabar mengejutkan. Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden secara resmi mencabut kartu identitas Pers Istana milik jurnalis CNN Indonesia, Diana Valencia.
Pencabutan dilakukan pada Sabtu (27/9/2025) malam, dan sontak menimbulkan sorotan publik. Kabar ini pertama kali disampaikan langsung oleh Diana dalam grup WhatsApp jurnalis Istana. Ia mengaku kartunya dicabut karena dinilai mengajukan pertanyaan di luar konteks acara. Diana pun sekaligus berpamitan dari grup tersebut.
Pihak CNN Indonesia membenarkan informasi tersebut. Pemimpin Redaksi CNN Indonesia, Titin Rosmasari, menjelaskan bahwa seorang staf BPMI datang langsung ke kantor CNN Indonesia TV, Jalan Kapten P. Tendean, Jakarta, untuk mengambil kartu identitas milik Diana. Proses pencabutan dilakukan tepat pukul 19.15 WIB.
“Benar telah terjadi pencabutan ID Pers Istana atas nama Diana Valencia. Kami telah mengajukan surat resmi ke BPMI dan Mensesneg untuk meminta penjelasan terkait keputusan tersebut,” ujar Titin dalam keterangannya yang dikutip dari Viva.
CNN Indonesia menilai, pertanyaan Diana kepada Presiden Prabowo Subianto masih dalam konteks isu nasional yang relevan. Diana sebelumnya menanyakan mengenai kasus keracunan pada pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), sebuah kebijakan yang menjadi perhatian masyarakat luas.
Pertanyaan itu diajukan usai Presiden Prabowo kembali dari lawatan luar negeri, termasuk menghadiri Sidang Umum PBB di New York. Saat itu, Presiden menjelaskan hasil pertemuannya dengan sejumlah pemimpin dunia, sekaligus menanggapi pertanyaan media terkait MBG. Prabowo mengakui adanya sejumlah kendala dalam pelaksanaan program tersebut.
Ia menekankan bahwa program MBG adalah upaya pemerintah untuk membantu anak-anak Indonesia yang kesulitan mendapatkan asupan gizi memadai.
Menurutnya, hambatan yang terjadi di awal pelaksanaan akan segera diperbaiki agar tujuan program tercapai. Meski demikian, pencabutan kartu pers Diana justru menimbulkan tanda tanya besar.
Apalagi, CNN Indonesia menilai pertanyaan yang diajukan bersifat substantif, kontekstual, dan menyangkut kepentingan publik. Kasus ini memunculkan perbincangan hangat di kalangan jurnalis serta masyarakat luas.
Sebagian menilai keputusan pencabutan ID Pers Istana berpotensi menghambat independensi pers, sementara sebagian lain menunggu klarifikasi resmi dari pihak Istana.
Kontroversi ini menunjukkan pentingnya menjaga ruang kebebasan pers dalam demokrasi. Transparansi pemerintah serta perlindungan bagi jurnalis sangat dibutuhkan agar publik tetap mendapatkan informasi yang akurat, kritis, dan seimbang
