17 Menit Rp204 Miliar Raib:Ini Peran 9 Tersangka Pembobolan Rekening Dormant Bank Dari Teller Hingga Konsultan Hukum

Jumat, 26 September 2025 - 05:51 WIB
Oleh :
Polri beberkan kasus pembobolan Rekening Dormant Rp204 M
Polri beberkan kasus pembobolan Rekening Dormant Rp204 M
Sumber :
  • Divisi Humas Polri
Photo Mini 1

Kasus pembobolan rekening dormant Rp204 miliar terungkap. Polri tetapkan 9 tersangka, mulai teller hingga konsultan hukum, yang terlibat dalam skema kriminal 17 menit

Baca Juga :
BK DPRD Gorontalo Bongkar Peran Teman Wanita di Video Viral Wahyudin Moridu Rampok Uang Negara

Viva, Banyumas - Kasus pembobolan rekening dormant senilai Rp204 miliar milik pengusaha tanah berinisial S menjadi sorotan publik. Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri berhasil mengungkap sindikat ini dengan menetapkan sembilan orang tersangka.

Dalam waktu hanya 17 menit, uang ratusan miliar berhasil dipindahkan ke sejumlah rekening penampungan. Dilansir dari Divisi Humas Polri, Polisi membagi para pelaku dalam tiga klaster utama.

Baca Juga :
Korupsi Rp 3,2 Miliar, Mantan Dirut PT Aneka Usaha Pemalang Ditetapkan Tersangka

Pertama, orang dalam bank, yang terdiri dari Andy Pribadi (Kepala Cabang Pembantu) dan Galih Rahadyan Hanarusumo (Consumer Relation Manager).

Kedua, kelompok eksekutor, yakni Candy alias Ken, Dana Rinaldy, Nida Ardiani Thaher, Raharjo, dan Tony Tjoa.

Baca Juga :
Tragedi Pantai Sigandu: Ibu Kandung Ditetapkan Tersangka Pembunuhan 2 Bocah

Ketiga, pelaku tindak pidana pencucian uang, yaitu Dwi Hartono dan Ipin Suryana.

Peran Masing-Masing Tersangka

Halaman Selanjutnya
Andy Pribadi: memberi akses ke sistem core banking sehingga memungkinkan transaksi pemindahan dana tanpa kehadiran fisik nasabah.Galih Rahadyan Hanarusumo: menjadi penghubung antara jaringan sindikat dengan pihak cabang pembantu bank.Candy alias Ken: otak utama pemindahan dana, sekaligus tersangka kasus penculikan sadis pejabat bank di Cempaka Putih.Dana Rinaldy: konsultan hukum yang melindungi kelompok pelaku serta ikut merancang strategi eksekusi.Nida Ardiani Thaher: mantan teller bank yang melakukan akses ilegal ke sistem core banking dan memindahkan dana ke rekening penampungan.Raharjo: berperan sebagai mediator dan penerima aliran dana hasil kejahatan.Tony Tjoa: fasilitator keuangan ilegal yang mengelola aliran dana ke berbagai pihak.Dwi Hartono: membantu membuka blokir rekening dan memindahkan dana terblokir, juga terlibat dalam kasus penculikan.Ipin Suryana: menyiapkan rekening penampungan serta menerima aliran dana hasil pembobolan.
img_title