8 Alasan Kawasan Dieng Resmi Ditetapkan Geopark Nasional
- Instagram @nov235711
Kawasan Dieng resmi ditetapkan sebagai Geopark Nasional oleh Kementerian ESDM. Status ini mengukuhkan Dieng sebagai pusat wisata, penelitian, dan budaya dengan 23 situs geologi, biosite, serta warisan tradisi unik.
VIVA, Banyumas – Kawasan Dieng di Jawa Tengah kembali mencuri perhatian publik setelah resmi ditetapkan sebagai Geopark Nasional Dieng.
Status ini diberikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Surat Keputusan Nomor 172.K/GL.01/MEM.G/2025 yang diterbitkan pada 7 Mei 2025.
Penetapan tersebut bukan hanya pengakuan terhadap keindahan alam Dieng, melainkan juga potensi besar di bidang penelitian, budaya, hingga kesejahteraan masyarakat.
Berikut delapan alasan mengapa Kawasan Dieng layak menyandang status Geopark Nasional:
1. Pengakuan Resmi Pemerintah
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menegaskan bahwa penetapan Geopark Nasional menjadi langkah penting dalam menjaga dan mengembangkan Dieng.
"Penetapan geopark ini, tentu berbicara tentang potensi pariwisata dan alam. Akan tetapi juga harus dijadikan daerah untuk sarana pendidikan atau penelitian. Tujuannya agar Dieng ini bisa kita jaga bersama-sama," ujarnya.
2. Pusat Penelitian dan Pendidikan
Dengan status geopark, Dieng tidak hanya menjadi tujuan wisata, tetapi juga pusat penelitian geologi, biologi, dan kebudayaan.
Peneliti dalam maupun luar negeri berpotensi hadir untuk mengkaji berbagai fenomena alam dan sosial di kawasan ini.
3. Potensi Pariwisata yang Mendunia
Dieng sudah terkenal sebagai destinasi wisata unggulan Jawa Tengah. Dari candi bersejarah, fenomena rambut gimbal, hingga panorama Telaga Warna dan Kawah Sikidang, status geopark semakin memperkuat citra Dieng sebagai magnet wisata kelas dunia.
4. Kekayaan Warisan Geologi
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, menyebutkan bahwa Dieng memiliki 23 situs warisan geologi.
Termasuk di antaranya kawah vulkanik, telaga, hingga kerucut vulkanik Sikunir yang menjadi daya tarik wisata sekaligus objek penelitian ilmiah.
5. Keanekaragaman Hayati dan Budaya
Selain geologi, Dieng juga menyimpan delapan situs keanekaragaman hayati (biosite) dan sembilan situs budaya.
Tradisi potong rambut gimbal, seni, dan kearifan lokal menjadi warisan tak benda yang memperkaya identitas kawasan ini.
6. Dukungan untuk Pembangunan Daerah
Taj Yasin menekankan pentingnya kolaborasi antara Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara dalam mengelola potensi Dieng.
"Tentunya sesuai ketentuan-ketentuan yang berlaku. Dengan begitu, pendapatan wilayah bisa kembali untuk pembangunan daerah," katanya.
7. Modal Awal Menuju Pengelolaan Berkelanjutan
Menurut Muhammad Wafid, penetapan ini merupakan modal awal untuk membangun sistem pengelolaan yang lebih profesional dan berkelanjutan.
Dengan manajemen yang tepat, keseimbangan antara konservasi, pendidikan, dan pariwisata bisa terwujud.
8. Peluang Menuju UNESCO Global Geopark
Ke depan, Dieng berpotensi diakui sebagai UNESCO Global Geopark (UGG). Hal ini akan meningkatkan reputasi internasional Dieng sekaligus memperluas peluang wisatawan mancanegara datang berkunjung.