Satu Keluarga di Bengkulu Terinfeksi Cacing Gelang, Ayah Ikut Kaget Saat Buang Air

Perawatan balita penderita cacing gelang
Sumber :
  • Tiktok @rlproject2819

Dua balita dan ayahnya di Bengkulu terinfeksi cacing gelang. Kasus ini jadi alarm bahaya pola hidup tidak bersih. RS imbau masyarakat rutin cegah dengan obat cacing

Ayah Wahyudin Moridu, Eks Bupati Boalemo Terseret Lagi Kasus Korupsi Proyek Usaha Tani Rp 2,4 Miliar

Viva, Banyumas - Kasus kesehatan mengejutkan terjadi di Bengkulu. Satu keluarga yang terdiri dari dua balita dan sang ayah dilaporkan terinfeksi cacing gelang (ascariasis). Peristiwa ini mencuri perhatian publik lantaran biasanya infeksi tersebut banyak menyerang anak-anak, namun kali ini juga dialami orang dewasa.

Kedua balita, Khaira Nur Sabrina (1,8) dan kakaknya Aprilia (4), terlebih dahulu dirawat intensif di Rumah Sakit M Yunus (RSMY) Bengkulu. Menurut keterangan pihak medis, keduanya mengalami kondisi lemah, kekurangan gizi, dan infeksi cacing gelang yang cukup parah.

Beli Barang Bekas Rp 10 Juta, Warga Solo Kaget Dapati Granat Tahun 1953

Dikutip dari akun Instagram @lambegosip, Tenaga medis memberikan perawatan intensif serta tambahan asupan gizi untuk memulihkan kondisi tubuh anak-anak ini. Namun, kejadian tak terduga muncul saat pihak rumah sakit juga memberikan obat cacing kepada kedua orang tua balita.

Sang ayah, Prengky (24), mengaku kaget ketika setelah buang air besar, cacing ikut keluar dari tubuhnya. Fenomena ini membuktikan bahwa infeksi cacing gelang tidak hanya menyerang balita, tetapi juga orang dewasa, khususnya mereka yang tinggal di lingkungan dengan sanitasi kurang baik.

Keluarga Ungkap Penyebab Wafatnya Yu Menglong, Redam Rumor Konspirasi

Kondisi rumah yang tidak layak, air yang tercemar, serta pola hidup yang kurang memperhatikan kebersihan menjadi faktor utama penularan. Menurut para ahli kesehatan, cacing gelang dapat menimbulkan gejala seperti perut buncit, lemas, mual, gangguan pencernaan, hingga penurunan berat badan.

Pada kasus berat, infeksi juga bisa menyebabkan penyumbatan usus yang membahayakan jiwa. Dokter dari RSMY mengimbau masyarakat Bengkulu maupun daerah lain untuk meningkatkan kesadaran akan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). matang, serta minum obat cacing secara berkala setiap enam bulan.

Selain itu, pemerintah daerah juga diharapkan memperhatikan sanitasi lingkungan warga, terutama di daerah dengan angka kemiskinan tinggi. Tanpa dukungan perbaikan infrastruktur dasar, kasus serupa berpotensi terus berulang.

Kasus satu keluarga terinfeksi cacing gelang ini menjadi alarm serius bagi masyarakat. Tidak hanya kesehatan anak yang terancam, orang dewasa pun bisa mengalami hal sama. Pencegahan dini, edukasi, serta kepedulian lingkungan harus menjadi langkah bersama untuk menekan angka penyakit cacingan di Indonesia