4,2 Juta UMKM Jateng Siap Didukung Industri Jasa Keuangan, Begini Strategi Ahmad Luthfi
- Pemprov Jateng
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dorong IJK beri relaksasi pembiayaan bagi 4,2 juta UMKM dan koperasi desa. Strategi ini sukses angkat pertumbuhan ekonomi Jateng 2025
Viva, Banyumas - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus memperkuat perekonomian berbasis desa. Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mendorong Industri Jasa Keuangan (IJK) untuk lebih aktif berperan dalam memfasilitasi 4,2 juta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayahnya.
Langkah ini diungkapkan Luthfi usai menghadiri Evaluasi Kinerja IJK Jawa Tengah Semester I Tahun 2025 di Hotel Gumaya, Semarang, Selasa (16/9/2025). Menurutnya, dukungan dari IJK sangat penting untuk membuka akses permodalan, memberi relaksasi kredit, hingga memperkuat koperasi desa sebagai motor penggerak ekonomi.
Ahmad Luthfi menekankan, IJK dapat memberikan relaksasi pembiayaan dan pendampingan keuangan bagi UMKM desa. Dengan demikian, masyarakat desa bisa memiliki ruang lebih luas dalam mengembangkan usaha, tanpa terbebani skema pembiayaan yang memberatkan.
Selain itu, Pemprov Jateng juga mendorong keberadaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, yang kini telah mencapai 8.520 koperasi berbadan hukum. Beberapa koperasi bahkan telah memiliki tujuh gerai layanan lengkap, menjadi pusat kegiatan ekonomi produktif di tingkat desa.
Tidak hanya sektor keuangan, Pemprov Jateng juga melibatkan aparat Babinsa dan Bhabinkamtibmas dalam mendampingi pelaksanaan program ekonomi berbasis desa. Kehadiran mereka diharapkan mampu memantau dinamika sosial-ekonomi di lapangan sekaligus memperkuat rasa aman masyarakat dalam berusaha.
Kinerja ekonomi Jawa Tengah menunjukkan hasil positif. Pada triwulan II tahun 2025, pertumbuhan ekonomi Jateng mencapai 5,28%, lebih tinggi dibanding rata-rata nasional. Hal ini menjadi bukti bahwa sinergi antara pemerintah daerah, IJK, UMKM, dan koperasi mampu menciptakan dampak nyata bagi pembangunan ekonomi.