5 Negara dengan Aturan Longgar soal Senjata Api: Dari Amerika Serikat hingga Swiss yang Melegalkan Senjata untuk Sipil

Di beberapa negara, pistol adalah hal yang legal
Sumber :
  • Pixabay

VIVA, BanyumasPenembakan terhadap aktivis konservatif pro-Trump, Charlie Kirk, di Utah Valley University, Amerika Serikat, mengguncang publik. Kirk tewas ditembak dengan bolt-action rifle, dan kasus ini kembali membuka perdebatan panjang mengenai kepemilikan senjata di berbagai negara. Meski senjata yang digunakan bukan pistol, peristiwa ini menyorot satu hal penting: bagaimana regulasi senjata api, termasuk pistol, berbeda-beda di tiap negara — ada yang sangat ketat, ada pula yang relatif longgar.

Video Viral: Charlie Kirk Sekutu Trump Tewas Ditembak Saat Pidato, Kampus Panik dan Ditutup

1. Amerika Serikat

Amerika Serikat adalah negara dengan hukum senjata paling longgar di dunia. Second Amendment menjamin hak warga untuk memiliki dan membawa senjata api. Pistol dapat dimiliki warga sipil, meski aturan detailnya berbeda antar negara bagian. Ada yang mewajibkan izin kepemilikan, ada juga yang memperbolehkan open carry atau concealed carry hanya dengan syarat minimal. Kasus-kasus penembakan massal kerap terjadi, namun dukungan terhadap hak kepemilikan senjata tetap kuat di kalangan sebagian besar warga.

Fakta Kasus Ojol Mutilasi Kekasih di Mojokerto: Dari 63 Potongan Daging Ditemukan hingga Identitas Korban Terkuak

2. Swiss

Swiss dikenal memiliki budaya senjata yang unik, dengan tradisi wajib militer yang membuat banyak warga pernah memegang senjata api. Untuk memiliki pistol, warga hanya perlu mengajukan Firearm Acquisition Permit. Syaratnya relatif sederhana: usia minimal 18 tahun, tidak memiliki catatan kriminal, dan tidak mengalami gangguan psikologis. Meski demikian, regulasi tetap ada, termasuk larangan pada senjata otomatis. Karena itulah Swiss sering dipandang sebagai contoh negara dengan kepemilikan senjata longgar, tapi tingkat kejahatan bersenjata rendah.

Wakil PM Inggris Angela Rayner Mundur Usai Lalai Bayar Pajak

3. Republik Ceko

Di Eropa, Republik Ceko memiliki regulasi senjata paling permisif. Warga dapat memiliki pistol untuk pertahanan diri, olahraga, maupun koleksi, asalkan memenuhi syarat ujian teori, praktik, serta pemeriksaan kesehatan. Setelah itu, mereka bisa mendapatkan izin concealed carry, sesuatu yang jarang ditemukan di negara Eropa lain. Dengan sistem ini, kepemilikan pistol di Ceko termasuk salah satu yang paling longgar di Eropa.

4. Serbia

Serbia adalah salah satu negara dengan tingkat kepemilikan senjata tertinggi di dunia, sebagian karena peninggalan konflik di Balkan. Warga sipil dapat memiliki pistol dengan lisensi, dan prosedurnya tidak seketat di banyak negara Eropa Barat. Regulasi tetap ada, namun secara praktik, akses terhadap pistol lebih mudah dibandingkan di banyak negara tetangga.

5. Yaman

Yaman punya tradisi panjang dalam kepemilikan senjata api. Sebelum perang sipil, banyak laporan menyebut bahwa undang-undang di Yaman memperbolehkan warga memiliki pistol tanpa lisensi dalam kondisi tertentu. Walaupun kini ada pembatasan di beberapa wilayah, kepemilikan senjata, termasuk pistol, masih umum dan menjadi bagian dari budaya setempat.

Kasus Charlie Kirk memang melibatkan senapan, bukan pistol. Namun, tragedi itu mengingatkan dunia bahwa di negara-negara dengan regulasi longgar, akses terhadap senjata api — termasuk pistol — tetap menimbulkan perdebatan serius. Antara hak mempertahankan diri dan risiko penyalahgunaan, regulasi pistol akan selalu menjadi isu global yang kontroversial.