Viral! Rektor UI Diteriaki Zionis di Acara Wisuda, Apa Pemicunya
- instagram @univ.indonesia
“Sepertinya terjadi misinformasi bahwa Bapak Rektor meminta dana langsung dari para wisudawan dan orang tua,” jelas Arie, Jumat (12/9/2025) dilansir dari tvonenews.
Padahal, kata Arie, sesi itu sejatinya hanya merupakan perkenalan program Dana Abadi UI. Sumber utama Dana Abadi bukan dari sumbangan wisudawan, melainkan kerja sama akademik, dukungan filantropi, hingga kontribusi alumni di masa depan.
“Kalaupun ada wisudawan atau orang tua yang ingin menyumbang, sifatnya sukarela tanpa ada kewajiban atau batasan nominal,” tambahnya.
Program Dana Abadi UI dikelola untuk kepentingan sivitas akademika, terutama dalam mendukung beasiswa penuh bagi mahasiswa berhak, penelitian, serta pengembangan fasilitas kampus. UI juga menegaskan bahwa saat ini telah diterapkan skema UKT berkeadilan, yaitu biaya kuliah yang disesuaikan dengan kemampuan ekonomi mahasiswa.
Arie berharap ke depannya publik dapat memahami bahwa Dana Abadi adalah instrumen jangka panjang demi kemajuan pendidikan, bukan pungutan wajib.
Kasus ini bukan pertama kalinya UI tersorot publik. Sebelumnya, UI dikritik setelah mengundang peneliti Peter Berkowitz dalam orientasi mahasiswa pascasarjana. Berkowitz diketahui memiliki latar belakang mendukung Israel dalam konflik Palestina.
Menanggapi hal itu, UI menyatakan khilaf dan berjanji akan lebih selektif dalam menentukan narasumber kegiatan akademik. Kejadian viral di wisuda ini memperkuat pentingnya komunikasi yang jelas agar tidak terjadi salah tafsir, terlebih pada isu sensitif yang bisa memicu reaksi emosional.