Evan, Saksi Kunci Kasus Pembantaian 1 Keluarga di Indramayu Ungkap Peran Sadis Sobirin Cs
- Humas Polda Jabar
Evan, pria 30 tahun, sempat dicurigai pelaku pembantaian sekeluarga di Indramayu. Namun, penyelidikan membuktikan ia adalah saksi kunci yang membantu polisi menangkap Sobirin cs
Viva, Banyumas - Kasus pembantaian lima orang sekeluarga di Indramayu, Jawa Barat, akhirnya terungkap berkat peran penting seorang pria bernama Evan (30). Awalnya, nama Evan sempat dicurigai sebagai pelaku karena terlihat membawa mobil pikap milik korban, Budi Awaludin (45). Namun, fakta penyelidikan justru membuktikan bahwa Evan adalah saksi kunci yang membantu polisi membongkar skenario licik para pelaku.
Tragedi berdarah ini menewaskan Budi bersama ayahnya, Sahroni (75), istrinya Euis (40), serta dua anaknya, Ratu (7) dan Bela (8 bulan). Mereka ditemukan terkubur dalam satu lubang, sebuah peristiwa yang mengguncang masyarakat Indramayu dan menjadi perhatian publik nasional.
Evan terseret dalam kasus ini karena menjalankan instruksi yang ia terima melalui pesan WhatsApp dari nomor ponsel Budi. Ia diminta menggadaikan mobil pikap dengan alasan untuk membayar utang istri Budi.
Tanpa menyadari bahwa Budi telah dibunuh, Evan mengikuti arahan tersebut dan menggadaikan mobil seharga Rp14 juta, lalu mentransfer dana ke rekening atas nama Budi. Kenyataannya, pesan itu dikirim bukan oleh Budi, melainkan Sobirin alias Ririn, dalang pembantaian.
Polisi memastikan bahwa Evan tidak terlibat sebagai pelaku, melainkan menjadi korban manipulasi. Selama sepekan, polisi bahkan menyembunyikan Evan di Polres Indramayu untuk menghindari amukan massa.
Dikutip dari laman Instagram Polda Jabar, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, menegaskan bahwa Evan berperan membantu penyelidikan dengan bekerja sama dalam skenario kepolisian agar pelaku merasa aman.
