Aksi Tapa Bisu di Candi Mendut Magelang: Seniman Petani Berdoa untuk Kedamaian Indonesia
- Pemkab Magelang
Sih Agung Prasetyo, salah satu anggota komunitas, menambahkan bahwa Candi Mendut dipilih sebagai lokasi doa karena relief-relief yang ada di candi tersebut mengajarkan kegigihan, kepasrahan, dan sikap rendah hati, nilai-nilai yang ingin mereka sampaikan kepada bangsa Indonesia.
"Relief-relief di Candi Mendut mengajarkan kepada manusia tentang kegigihan, kepasrahan, dan tidak boleh sombong. Candi ini juga sangat dekat dengan Studio Mendut, sumber dari Pustaka Lima Gunung," jelas Sih Agung.
Dengan pemilihan tempat yang sarat dengan nilai budaya dan spiritual, aksi ini semakin mendalam maknanya. Meskipun dalam diam, aksi tapa bisu ini mengandung pesan kuat yang tidak hanya ditujukan kepada masyarakat, tetapi juga kepada para pemimpin bangsa.
Seniman petani dari Komunitas Lima Gunung berharap bahwa doa mereka bisa menjadi bagian dari upaya membangun kembali kedamaian dan harmoni di Indonesia.
Melalui aksi ini, Komunitas Lima Gunung ingin mengingatkan kita semua tentang pentingnya kedamaian, persatuan, dan menjaga nilai-nilai kemanusiaan di tengah situasi yang penuh ketegangan. Aksi tapa bisu ini menjadi contoh unik bagaimana seni dan budaya dapat menjadi saluran bagi pesan perdamaian dalam kehidupan sosial dan politik.