Isu Aparat Masuk Area Kampus Unisba dan Unpas, Mahasiswa dan Relawan Jadi Korban Tembakan Gas Air Mata

Gas air mata tembus kampus Bandung
Sumber :
  • Tiktok @lil.johanxyz

Gas air mata ditembakkan hingga ke kampus Unisba-Unpas usai ricuh aksi mahasiswa di DPRD Jabar. Mahasiswa, relawan, hingga satpam tumbang dan memicu seruan bantuan darurat

Prabowo: Polisi Terluka Saat Demo Layak Naik Pangkat dan Masuk Sekolah Kedinasan

Viva, Banyumas - Bandung kembali diguncang situasi mencekam pada Senin malam (1/9) hingga Selasa dini hari (2/9). Aksi demonstrasi yang sebelumnya digelar di depan Gedung DPRD Jawa Barat berakhir ricuh dan merembet hingga ke lingkungan kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Universitas Pasundan (Unpas).

Informasi yang dihimpun menunjukkan aparat keamanan menembakkan gas air mata bukan hanya di jalanan, tetapi juga hingga ke dalam area kampus. Akibatnya, mahasiswa, relawan medis, dan bahkan petugas keamanan kampus ikut menjadi korban.

Unjuk Rasa di DPRD Temanggung Berujung Ricuh, Puluhan Demonstran Tumbang Akibat Gas Air Mata dan Sesak Napas

Setidaknya tiga satpam Unisba dilaporkan mengalami sesak napas parah setelah gas air mata masuk ke ruang utama. Dikutip dari laman Instagram @infojawabara, Aksi mahasiswa yang digelar sejak Senin sore di Gedung DPRD Jawa Barat semula berlangsung damai.

Namun, suasana berubah tegang ketika massa mulai saling dorong dengan aparat. Puluhan demonstran tumbang akibat kelelahan, dehidrasi, hingga paparan gas air mata. Mereka kemudian dievakuasi menggunakan ambulans ke kampus Unisba, yang dijadikan posko medis darurat bersama sejumlah relawan. Pada Selasa dini hari, kondisi semakin genting.

Demo Berujung Duka, Mahasiswa AMIKOM Yogyakarta Tewas Usai Diduga Alami Kekerasan Tubunya Penuh Luka Lebam

Laporan dari lapangan menyebutkan aparat masuk ke area utama kampus Unisba. Gas air mata ditembakkan tanpa pandang bulu, menyebabkan mahasiswa yang tengah dirawat di posko medis kembali terpapar.

Bahkan, beberapa relawan yang sedang memberikan pertolongan ikut menjadi korban. Hingga kini, jumlah total korban belum terkonfirmasi karena proses evakuasi terus berlangsung. Situasi ini memicu gelombang seruan bantuan darurat di media sosial.

Halaman Selanjutnya
img_title