Demo Ricuh Purwokerto: 40 Pelajar Minta Maaf dan Buat Janji Tak Mengulang Kepada Orang Tua
- Humas Polda Jateng
Demo ricuh Purwokerto, 40 pelajar ikut pembinaan Polresta Banyumas, minta maaf pada orang tua, dan buat janji tidak mengulangi aksi
Viva, Banyumas - Puluhan pelajar dari SMP dan SMK yang terlibat dalam unjuk rasa ricuh di Alun-alun Purwokerto pada Sabtu (30/8) akhirnya menjalani pembinaan di Polresta Banyumas. Sebanyak 40 pelajar, terdiri dari 38 laki-laki dan 2 perempuan, datang bersama orang tua dan guru untuk mengikuti pembinaan yang berlangsung penuh haru di aula Polresta.
Kasat Binmas Polresta Banyumas, AKP Soetrisno, menjelaskan bahwa pembinaan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para pelajar agar tidak terpengaruh ajakan-ajakan di media sosial yang dapat merusak masa depan mereka.
“Kami ingin mereka memahami bahwa keterlibatan dalam aksi yang berujung kericuhan bisa berdampak negatif. Oleh karena itu, kami melibatkan orang tua dan guru dalam proses pembinaan ini,” ujarnya dikutip dari laman Polreta Banyumas.
Suasana aula tampak haru saat para pelajar meneteskan air mata, memohon maaf kepada orang tua, dan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya. Beberapa pelajar mengaku ikut unjuk rasa karena diajak teman dan belum memahami konsekuensi tindakannya.
“Anak-anak ini masih belajar memahami tanggung jawab sosial. Pembinaan ini untuk menanamkan kesadaran sejak dini,” tambah AKP Soetrisno dikutip dari laman Humas Polda Jateng. Selain pembinaan, Polresta Banyumas juga menekankan pentingnya pengawasan orang tua dan guru agar para pelajar dapat berkembang menjadi generasi yang produktif dan positif bagi Kabupaten Banyumas.
“Setelah ini, anak-anak kami kembalikan ke orang tua untuk pembinaan lanjutan agar mereka dapat menjadi anak-anak hebat,” jelasnya.
Unjuk rasa yang melibatkan mahasiswa, elemen masyarakat, dan ojek online tersebut berujung ricuh, hingga beberapa fasilitas kantor pemerintah rusak, termasuk pagar besi pintu masuk kantor. Polisi langsung melakukan pembubaran dan mengamankan pelajar yang berada di lokasi untuk dimintai keterangan.
Kejadian ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat, khususnya generasi muda, tentang risiko terlibat aksi massa tanpa memahami tujuan dan konsekuensinya. Pembinaan yang diberikan Polresta Banyumas menunjukkan komitmen aparat penegak hukum untuk melindungi sekaligus mendidik generasi muda agar tetap berada di jalur positif