Luhut: Pendataan Ulang Bansos Akan Pakai Teknologi Face Recognition Untuk Akurasi Penerima
- instagram @luhut.pandjaitan
Luhut ungkap pendataan ulang bansos pakai face recognition. GovTech pastikan distribusi bantuan lebih akurat, efisien, dan tepat sasaran
Viva, Banyumas - Pemerintah Indonesia terus meningkatkan akurasi penyaluran bantuan sosial (bansos) melalui implementasi teknologi GovTech. Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa pendataan ulang penerima bansos akan menggunakan teknologi face recognition dan biometrik.
Hal ini disampaikan setelah pertemuannya dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 27 Agustus 2025. Luhut menegaskan bahwa sistem GovTech bertujuan meminimalkan kesalahan dalam pendataan dan memastikan distribusi bansos lebih tepat sasaran.
“Nanti kalau warga tidak menerima bansos, bisa lapor. Data akan diperbarui melalui face recognition atau biometric. Dengan begitu, kesalahan dalam penyaluran bantuan maupun cash transfer dapat diminimalkan,” jelasnya kepada awak media di Jakarta pada 27 Agustus 2025.
Implementasi teknologi ini merupakan bagian dari pilot project yang akan dijalankan di Banyuwangi pada akhir September 2025.
Pemerintah menargetkan sistem ini dapat diluncurkan secara nasional pada 2026. Dengan GovTech, seluruh proses pendataan, verifikasi, dan distribusi bantuan sosial akan berjalan lebih efisien dan transparan, sehingga masyarakat penerima manfaat benar-benar tepat sasaran.
Selain itu, Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya riset dan teknologi dalam mendukung sektor pertanian. Luhut menambahkan bahwa Presiden mendukung pengembangan gen bank untuk menjaga plasma nutfah Indonesia.