Curhatan Driver Ojol Safri di Demo DPR 25 Agustus 2025: Ekonomi Susah, Istri dan Anak Jadi Korban

Ilustrasi Driver ojol curhat di demo DPR RI
Sumber :
  • pexel @kelly

Viva, Banyumas - Unjuk rasa para pengemudi ojek online (ojol) kembali digelar di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, pada Senin (25/8/2025). Salah satu peserta aksi adalah Safri (32), seorang driver ojol yang datang membawa aspirasi pribadi sekaligus mewakili keresahan banyak rekan seprofesinya. Safri mengaku ikut turun ke jalan karena kondisi ekonomi saat ini semakin sulit.

Unjuk Rasa Pemakzulan Bupati Pati 25 Agustus 2025 Dibatalkan, AMPB Kirim Surat ke KPK

Harga kebutuhan pokok yang terus naik membuat penghasilannya sebagai pengemudi ojol tidak lagi cukup untuk menghidupi keluarga. Dikutip dari akun Instagram @voktis.id, Safri mengatakan karena sekarang susah banget ekonomi, mau ngapa-ngapain susah.

Apa-apa mahal, kasian istri sama anak saya di rumah. Menurut Safri, demo kali ini bukan yang pertama. Para driver ojol sudah berkali-kali menyampaikan aspirasi ke pemerintah, terutama terkait aturan yang bisa menyejahterakan mereka.

Update BBM Pertamina 25 Agustus 2025: Pertamax Turbo Naik, Pertamax Green Turun

Namun, hingga saat ini, regulasi yang benar-benar berpihak pada pengemudi ojol belum juga diterbitkan. Safri mengungkapkan dah berapa kali lihat driver ojol kayak demo. Tapi aturan yang ngatur biar ojol buat sejahtera mana, enggak ada juga kan.

Safri juga menyinggung soal representasi wakil rakyat. Ia berharap suara para pengemudi ojol tidak hanya didengar, tetapi juga ditindaklanjuti dengan kebijakan konkret.

Respons Beragam soal Demo 25 Agustus: KSPSI dan BEM SI Kompak Menolak Aksi di DPR

Menariknya, ia menyebut ingin bertemu langsung dengan beberapa anggota DPR yang sempat menjadi sorotan publik karena berjoget di sela Sidang Tahunan MPR beberapa waktu lalu. Safri dengan kesal mengungkapkan Pengen ketemu wakil rakyat, mana ini Uya Kuya, Eko Patrio kan yang kemarin joget-joget.

Pakar kebijakan publik menilai, aspirasi driver ojol seperti Safri perlu mendapat perhatian serius. Sektor transportasi daring telah menjadi tulang punggung mobilitas masyarakat perkotaan. Namun, posisi para pengemudi masih lemah karena belum adanya regulasi komprehensif yang melindungi kesejahteraan dan kepastian kerja mereka.

Halaman Selanjutnya
img_title