Tukang Las di Cirebon Keluhkan PBB Naik dari Rp380 Ribu Jadi Rp2,3 Juta

Ilustrasi Yayat Supriadi keluhkan PBB Cirebon naik drastis
Sumber :
  • pexel @pixabay

Produktivitas Lahan Tak Dipertimbangkan

Tagihan PBB Nenek di Ambarawa Naik 5 Kali Lipat, Bupati Semarang Turun Tangan

Yayat juga menyoroti cara penetapan NJOP yang hanya melihat lokasi tanpa memperhatikan produktivitas lahan.

Menurutnya, rumah di pinggir jalan memang dinilai lebih tinggi karena dianggap produktif, tetapi kenyataannya tidak semua lahan memberikan keuntungan.

Kaget! Tagihan PBB Tukimah Naik 441 Persen, dari Rp161 Ribu Jadi Rp872 Ribu di Ambarawa

“Orang bilang kalau rumah pinggir jalan itu produktif. Tapi kenyataannya tidak. Malah kalau ada mobil berhenti di depan rumah saya, justru bikin macet,” ujarnya. Hal ini membuat banyak warga merasa kebijakan kenaikan PBB hanya memukul rata tanpa analisis yang mendalam.

Beban Berat bagi Warga Kecil

Dari Rp300 Ribu Jadi Rp1,2 Juta, Warga Jombang Kaget Tagihan Pajak PBB Melonjak Tajam

Akibat lonjakan PBB tersebut, Yayat mengaku belum bisa melunasi tagihan pajaknya. Sebagai buruh harian, ia lebih mengutamakan kebutuhan keluarga daripada membayar pajak yang melonjak.

“Buat makan keluarga sehari-hari saja kadang harus dipikirkan, apalagi membayar PBB setinggi itu,” keluhnya.

Halaman Selanjutnya
img_title