Petugas Irigasi Jateng Tuntut Status Kepegawaian, Pemprov Siapkan BPJS dan Verifikasi Data
- Pemprov Jateng
Viva, Banyumas - Ratusan petugas irigasi di Jawa Tengah melakukan aksi damai di halaman Kantor Gubernur, Selasa (19/8/2025). Massa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Petugas Irigasi (FKPI) menuntut kejelasan status kepegawaian mereka yang selama ini belum jelas. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menyampaikan bahwa Pemprov telah menyampaikan data ribuan petugas pintu irigasi ke Kementerian PAN-RB dan Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
Menurutnya, proses verifikasi sedang berjalan dengan total sekitar 2.640 petugas yang saat ini sedang diverifikasi. “Kami sudah melangkah, surat dan data panjenengan semua sudah kami teruskan. Ada sekitar 2.640 orang yang sedang dalam proses verifikasi,” ujar Sumarno di hadapan massa aksi pada 19 Agustus 2025.
Selain itu, Sumarno menekankan bahwa Pemprov juga menyiapkan jaminan kesehatan melalui BPJS. Dana untuk kepesertaan BPJS dialokasikan dalam Perubahan APBD 2025 dan tinggal menunggu evaluasi Kemendagri.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Tata Ruang (Pusdataru) Provinsi Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro, menambahkan bahwa total anggaran untuk membiayai seluruh petugas pintu air mencapai Rp1,75 miliar.
Dana ini mencakup seluruh petugas irigasi di wilayah Jawa Tengah, sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan mereka. Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi telah menerima perwakilan FKPI di kantornya.
Dalam pertemuan tersebut, gubernur menegaskan bahwa petugas pintu air harus tercover BPJS dan mendapat kepastian kerja. Tindakan ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memberikan perlindungan dan kepastian bagi tenaga irigasi yang menjadi tulang punggung pengelolaan sumber daya air di wilayah Jateng.
Selain tuntutan kepegawaian, FKPI juga menyerahkan delapan bibit pohon sebagai simbol “pohon kehidupan” bertepatan dengan HUT ke-80 Jawa Tengah dan Indonesia. Ketua FKPI, Muhammad Khundori, menjelaskan bahwa penyerahan bibit pohon ini bertujuan menjaga kelestarian sumber mata air dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Aksi yang berlangsung kondusif ini menunjukkan kesadaran kolektif petugas irigasi untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga lingkungan sekaligus menegaskan hak-hak mereka sebagai pekerja yang mengelola pintu air di seluruh Jawa Tengah