Taj Yasin Jadi Irup di Pati, Gantikan Bupati Sudewo yang Mendadak Tak Hadir Upacara HUT RI 80
- Pemkab Pati
Dua kebijakan yang memicu protes adalah kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen, serta rencana penerapan lima hari sekolah. Keduanya mendapat penolakan luas, bahkan sempat memantik pernyataan keras dari Sudewo yang menyebut dirinya siap didemo oleh 5.000 hingga 50.000 orang sekalipun.
Namun, di tengah gelombang penolakan, Sudewo akhirnya membatalkan dua kebijakan tersebut. Situasi ini membuat absennya Sudewo dalam upacara HUT RI ke-80 semakin menjadi bahan pembicaraan.
Banyak pihak menduga ketidakhadiran itu tidak semata karena alasan kesehatan, melainkan juga terkait tekanan politik yang belakangan memuncak. Kendati demikian, jalannya upacara tetap berlangsung tertib dan penuh penghormatan.
Ribuan peserta upacara, mulai dari unsur TNI-Polri, ASN, pelajar, hingga organisasi masyarakat, mengikuti rangkaian acara dengan khusyuk. Kehadiran Taj Yasin sebagai irup juga memberikan nuansa berbeda, terutama karena ia menekankan pentingnya persatuan di tengah perbedaan.
“Semoga momentum HUT RI ini menjadi semangat bagi kita semua untuk menjaga kebersamaan. Tantangan bangsa tidak akan bisa kita hadapi jika tidak ada persatuan,” tegas Taj Yasin dalam amanatnya. Meski tanpa kehadiran Bupati, upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Pati tetap berjalan lancar dan penuh makna bagi masyarakat.