Target 0 Persen Kemiskinan Ekstrem, Jateng Siap Jalankan Instruksi Prabowo

Prabowo Subianto saat sampaikan pidato kenegaraan
Sumber :
  • pemprov jateng

Viva, Banyumas - Target 0 persen kemiskinan ekstrem menjadi sorotan utama pasca pidato kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR RI, Jumat (15/8/2025). Jawa Tengah menyatakan siap menjalankan instruksi Prabowo dengan strategi pembangunan komprehensif yang melibatkan seluruh elemen daerah.

Prabowo Klaim Pengangguran Turun Terendah Sejak 1998, Simak Fakta Data BPS

Ketua DPRD Jawa Tengah, Sumanto, menegaskan bahwa semangat dari pidato Presiden tersebut menjadi pemacu untuk mempercepat pembangunan dan menuntaskan persoalan sosial. Target nol persen kemiskinan ekstrem menurutnya memang berat, namun hal ini wajib diperjuangkan karena masyarakat miskin adalah bagian dari bangsa yang memiliki hak yang sama.

Dikutip dari Pemprov Jateng, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, juga menyatakan komitmennya dalam mewujudkan target nol persen kemiskinan ekstrem. Ia menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dengan mengusung prinsip “super team”, bukan one man show.

Prabowo Banggakan MBG: Ciptakan 290 Ribu Lapangan Kerja dan Libatkan 1 Juta Petani Padahal Baru 8 Bulan Berjalan

Menurutnya, pengentasan kemiskinan harus dikeroyok bersama oleh pemerintah, DPRD, ASN, pengusaha, dan masyarakat. Program konkret pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah sudah berjalan.

Salah satunya adalah graduasi miskin ekstrem, seperti yang dilakukan di Kabupaten Brebes, di mana masyarakat dinyatakan sudah naik kelas dan tidak lagi bergantung pada bantuan sosial. Selain itu, Pemprov Jateng juga fokus meningkatkan kualitas SDM melalui sekolah vokasi dan optimalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) untuk mencetak tenaga kerja siap pakai.

PKB Desak Prabowo Ambil Alih 51 Persen Saham BCA untuk Selamatkan Uang Negara

Instruksi Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya swasembada pangan sebagai penopang kesejahteraan. Jawa Tengah berkomitmen menyelesaikan infrastruktur pada 2025, sehingga pada 2026 bisa memacu swasembada pangan yang berdampak langsung pada stabilitas harga bahan pokok dan kesejahteraan masyarakat miskin.

Program Gerakan Pangan Murah (GPM) serta operasi pasar yang melibatkan BUMD dan Bulog terus digencarkan untuk menjaga harga tetap stabil.

Data terbaru menunjukkan penurunan angka kemiskinan di Jawa Tengah. Pada Maret 2025, persentase penduduk miskin tercatat 9,48 persen, turun 0,10 persen poin dari September 2024.

Capaian ini menjadi bukti bahwa program yang dijalankan memberi hasil nyata, meski target nol persen masih memerlukan kerja keras dan konsistensi.

Dengan dukungan instruksi Presiden Prabowo, pemerintah daerah optimistis Jawa Tengah mampu menjadi salah satu provinsi yang memimpin dalam pengentasan kemiskinan ekstrem di Indonesia. Sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan seluruh elemen masyarakat diharapkan mampu menjawab tantangan besar ini