BRIN dan Bank Sampah Banjarnegara Kembangkan PETASOL, BBM dari Plastik yang Bisa Digunakan di Mesin Pertanian
- BRIN
VIVA, Banyumas – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dan Bank Sampah Banjarnegara (BSB) menghadirkan inovasi terbaru dalam pengelolaan sampah plastik.
Teknologi ini mengubah limbah plastik menjadi bahan bakar alternatif menggunakan mesin fast pyrolysis (FASPOL).
Produk hasil pengolahan ini disebut PETASOL, yang berpotensi menjadi solusi bagi permasalahan sampah sekaligus sumber energi ramah lingkungan.
"Pengolahan sampah plastik menjadi PETASOL adalah solusi inovatif untuk mengatasi masalah sampah sekaligus menyediakan energi alternatif," kata Nugroho Adi Sasongko, Kepala Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup (PR SPBPDH) BRIN.
Pada audiensi di Pendopo Bupati Banjarnegara, Jumat (21/3), Bupati Banjarnegara Amalia Desiana menyampaikan apresiasinya terhadap riset dan inovasi ini.
"Dalam dua tahun ini telah dihasilkan riset yang mendukung pembangunan di Banjarnegara. Kami masih tetap membutuhkan kehadiran BRIN ke depan, agar harmonisasi kerja sama riset dapat disebarkan pada skala lebih luas," ujar Amalia.
Tri Martini Patria, Koordinator Kelompok Riset Valorisasi Sumber Daya dalam Rekayasa Sirkular Berkelanjutan PR SPBPDH BRIN, menambahkan bahwa teknologi ini selaras dengan prinsip ekonomi sirkular.
"Pengolahan sampah plastik menjadi PETASOL dengan prinsip Ekonomi Sirkular tidak hanya mengurangi volume sampah, tetapi juga menghasilkan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan," jelas Tria.
Hasil pengujian di laboratorium BRIN dan LEMIGAS menunjukkan bahwa PETASOL memenuhi standar bahan bakar setara minyak solar B0.
"Semakin bersih dan kering sampah plastik yang diolah maka yield dan kualitasnya semakin baik," ujar Heru Susanto dari PR SPBPDH BRIN.
Ketua BSB, Budi Trisno Aji, menegaskan bahwa PETASOL dapat digunakan untuk mesin diesel dan mendukung sektor pertanian di Banjarnegara.
"Lebih dari 52 mitra telah mereplikasi teknologi FASPOL ini, termasuk dari daerah di luar Pulau Jawa," kata Budi.
Selain inovasi PETASOL, Bupati Banjarnegara juga mendorong BRIN untuk mencari solusi terkait eceng gondok di Telaga Merdada, Dieng.
"Penanganan eceng gondok yang selama ini hanya terbatas pada pembersihan harus dikembangkan dengan inovasi yang mampu mengurangi pertumbuhan dan memanfaatkan limbahnya," ujar Amalia.
Dengan berbagai inovasi ini, Banjarnegara semakin menunjukkan komitmennya dalam pengelolaan sampah dan sumber daya alam secara berkelanjutan