Mengenal Lebih Dekat Domba Batur: Domba Unggul Asal Banjarnegara dengan Keunikan yang Tak Biasa

Domba Batur Banjarnegara
Sumber :

Viva Banyumas – Dari lereng dataran tinggi Dieng, tepatnya di Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, lahirlah satu jenis domba unggulan yang kini makin dikenal luas, baik oleh para peternak maupun pecinta ternak lokal: Domba Batur

Sempat Hilang di Tepi Sungai, Seorang Anak Asal Sigaluh Banjarnegara Ditemukan Meninggal

Dikenal dengan bentuk tubuh yang unik dan pertumbuhan yang cepat, domba ini bukanlah domba biasa.

Domba Batur merupakan hasil persilangan antara domba Merino asal Eropa dengan domba ekor tipis lokal Indonesia. 

Bensoan di Desa Twelagiri Pagedongan Alami Kebakaran, BPBD Banjarnegara Sigap Pemadaman

Proses pengembangbiakan ini dimulai sejak tahun 1970 oleh para petani di daerah Batur yang ingin menciptakan jenis domba unggul dengan produktivitas lebih tinggi.

Setelah bertahun-tahun dilakukan pemuliaan, akhirnya pada tahun 2011, Kementerian Pertanian RI secara resmi mengakui galur baru ini sebagai ras tersendiri dan menamainya Domba Batur.

Anak Hilang di Desa Sawal, Kecamatan Sigaluh Ditemukan Meninggal di Tepi Sungai

Apa yang membuat Domba Batur begitu istimewa? Salah satu jawabannya terletak pada morfologi tubuhnya. 

Domba ini memiliki tubuh yang besar dan berbentuk persegi bulat, memberikan kesan kokoh dan padat. 

Tak hanya itu, bulunya tumbuh merata di seluruh tubuh, termasuk di bagian wajah dan kaki, sesuatu yang jarang ditemui pada jenis domba lokal lainnya. Bulu tersebut bahkan bisa dimanfaatkan untuk berbagai kerajinan tangan.

Dari segi ukuran, Domba Batur jauh lebih unggul dibandingkan dengan domba lokal biasa. 

Pejantan dewasa berusia dua tahun bisa mencapai lebih dari 100 kg, sedangkan betinanya bisa mencapai 80 kg. 

Sebagai perbandingan, domba lokal hanya memiliki bobot sekitar 60 kg untuk pejantan dan 40 kg untuk betina.

Selain ukuran tubuh dan bulu yang mencolok, Domba Batur juga memiliki banyak kelebihan lain, yakni cepat tumbuh dan mudah digemukkan.

Kotorannya bisa diolah menjadi pupuk maupun biogas, mendukung pertanian berkelanjutan. Tak hanya dari sisi biologis, Domba Batur juga menunjukkan nilai jual yang tinggi. 

Salah satu peternak asal Desa Batur, Muhamad Anis, mengungkapkan bahwa ia kini memelihara sekitar 100 ekor Domba Batur. Harga jual Domba Batur yang ia tawarkan bervariasi tergantung kualitas.

“Kualitas super bisa dijual antara Rp20 juta hingga Rp25 juta per ekor untuk anakan. Sedangkan kualitas biasa berkisar antara Rp8 juta hingga Rp11 juta,” jelas Anis. 

Domba-domba tersebut mulai ia jual sejak usia 4 bulan.

Menurut Anis, ciri-ciri Domba Batur berkualitas tinggi antara lain adalah bentuk muka yang rapat, bulu penuh hingga telinga dan kaki, serta postur tubuh yang proporsional. 

Menariknya, meskipun bernilai tinggi, perawatan Domba Batur tidak jauh berbeda dengan domba pada umumnya.

Domba Batur adalah salah satu bukti bahwa inovasi lokal dapat menghasilkan potensi ekonomi besar, sekaligus menciptakan produk unggulan nasional.