Viral! Mie Instan Dipakai Tambal Bodi Mobil, Efektif atau Cuma Gimmick

Viva, Banyumas - Media sosial kembali dihebohkan dengan video viral yang menunjukkan seseorang memperbaiki bodi mobil berkarat menggunakan mie instan. Video ini diunggah oleh akun TikTok @thetrendforyou dan telah ditonton jutaan kali sejak diunggah pada Minggu, 20 Juli 2025.

Dalam video berdurasi kurang dari dua menit itu, terlihat seseorang melakukan proses pembersihan karat pada area sekitar roda mobil, lalu mengisi lubang bekas karat dengan mie instan mentah.

Potongan mie tersebut direkatkan menggunakan lem super, kemudian ditutup dempul dan dicat ulang hingga tampak seperti baru.

Unik Tapi Dipertanyakan

Meski terlihat rapi pada hasil akhir, penggunaan mie instan untuk tambal bodi mobil menimbulkan banyak pertanyaan. Banyak warganet, terutama dari komunitas otomotif dan forum seperti Reddit, menganggap metode ini tidak lebih dari sekadar gimmick visual untuk menarik perhatian.

“Mie instan itu bahan makanan, bukan material struktural,” tulis salah satu pengguna forum otomotif. “Ini bahaya kalau diterapkan beneran di jalan.”

Apa Kata Pakar?

Secara teknis, mie instan tidak memiliki kekuatan struktural yang dibutuhkan untuk memperbaiki bodi kendaraan. Lem super yang digunakan dalam video juga tidak dirancang untuk menjadi perekat jangka panjang, apalagi untuk permukaan logam yang terpapar panas, getaran, dan cuaca ekstrem.

Ahli perbaikan bodi kendaraan menyarankan untuk tetap menggunakan dempul otomotif yang memang dirancang untuk menambal lubang karat. Produk-produk tersebut telah melalui uji ketahanan dan bisa dibeli dengan harga terjangkau di toko onderdil atau bengkel mobil.

Risiko Menggunakan Mie Instan

Dilansir dari Viva, Tambalan tidak profesional seperti ini berisiko menimbulkan kerusakan lebih parah di kemudian hari. Apabila mie dan lem tidak mampu menahan tekanan atau retak karena perubahan suhu, maka kerusakan pada bodi mobil bisa makin meluas. Bahkan, dapat membahayakan pengguna kendaraan.

Konten Viral = Eksperimen atau Sensasi?

Fenomena ini memperlihatkan bagaimana konten viral di media sosial sering kali mengejar sensasi ketimbang solusi yang benar-benar dapat diterapkan. Meskipun video seperti ini menghibur dan menarik perhatian, penting bagi masyarakat untuk menyaring informasi dan tidak langsung meniru metode yang belum teruji