Hilang Sejak Kamis, Aditia Bocah 14 Tahun Ditemukan Meninggal di Sungai Banjarnegara!

Evakuasi jenazah Aditia oleh tim gabungan SAR Banjarnegara
Sumber :
  • BPBD Banjarnegara

Viva, Banyumas - Warga Desa Sawal, Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, digemparkan oleh penemuan jenazah seorang remaja laki-laki bernama Aditia Irawan (14) yang sebelumnya dilaporkan hilang pada Kamis sore (24/7/2025).

Bupati Amalia Resmikan Tiga SPPG di Banjarnegara, Siap Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Jenazah Aditia ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di tepi sungai, sekitar 700 meter dari lokasi terakhir ia terlihat. Kepala Tim Gabungan Pencarian menyebutkan bahwa korban ditemukan pada Jumat pagi (25/7/2025) sekitar pukul 09.00 WIB, setelah dilakukan penyisiran intensif oleh warga, relawan, serta berbagai instansi terkait.

Lokasi penemuan tepatnya berada di kawasan aliran sungai yang berbatasan dengan area perbukitan, yang memang dikenal rawan.

Sempat Hilang di Tepi Sungai, Seorang Anak Asal Sigaluh Banjarnegara Ditemukan Meninggal

“Korban ditemukan oleh warga yang tengah menyisir tepi sungai. Setelah dipastikan identitasnya, korban segera dievakuasi ke rumah duka,” ungkap seorang anggota tim SAR lokal yang dikutip dari BPBD Banjarnegara.

Pencarian Aditia dimulai sejak Kamis sore, tak lama setelah keluarga melaporkan kehilangan. Proses pencarian berlangsung dramatis, melibatkan warga, relawan, aparat desa, BPBD, dan personel kepolisian.

Bensoan di Desa Twelagiri Pagedongan Alami Kebakaran, BPBD Banjarnegara Sigap Pemadaman

Area pencarian diperluas ke sejumlah titik di sekitar hutan dan sungai, hingga akhirnya korban ditemukan dalam kondisi tragis. Menurut kesaksian warga, Aditia terakhir terlihat bermain di sekitar aliran sungai.

Namun, tak lama kemudian menghilang tanpa jejak. Keluarga yang panik langsung melapor ke pihak desa dan meminta bantuan warga sekitar. Setelah penemuan jenazah, pihak keluarga langsung melakukan proses pemakaman.

Duka mendalam menyelimuti warga Desa Sawal yang mengenal Aditia sebagai anak yang ramah dan aktif di kegiatan pemuda desa.

Kejadian ini menjadi pengingat keras pentingnya pengawasan terhadap anak-anak, terutama di area rawan bencana seperti sungai dan hutan. Ke depan, pemerintah desa berencana memasang papan peringatan di sejumlah titik sungai dan menyusun program edukasi keselamatan untuk warga