Yusril Ihza Mahendra Tawarkan Tukar Napi Seumur Hidup dengan Filipina, Ini Tujuannya

Pertemuan Yusril dengan Menkeh Filipina bahas tukar napi
Sumber :
  • instagram @yusrilihzamhd

Viva, Banyumas - Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) RI, Yusril Ihza Mahendra, menawarkan skema tukar napi kepada pemerintah Filipina. Tawaran tersebut mencakup kemungkinan pemulangan 3 narapidana seumur hidup asal Filipina yang saat ini sedang menjalani hukuman di Indonesia.

Timnas Malaysia U23 Dikalahkan Filipina, Media Sebut Ini Taktik Mengecoh Grup A

Yusril menyampaikan hal ini dalam pertemuan bilateral bersama Menteri Kehakiman Filipina Jesus Crispin Remulla di Manila, Selasa (22/7/2025). Yusril menjelaskan bahwa pemindahan 3 napi Filipina ini dapat dilakukan melalui perjanjian bilateral atau mekanisme Transfer of Sentenced Persons (TSP), dengan prinsip saling menghormati hukum masing-masing negara.

Namun, sebagai bagian dari kesepakatan, Indonesia juga membuka peluang untuk meminta repatriasi 5 warga negara Indonesia (WNI) yang sedang ditahan di Filipina. Dilansir dari laman Viva, Langkah Yusril Ihza Mahendra ini mencerminkan pendekatan diplomasi hukum yang lebih terbuka dan aktif antara Indonesia dan Filipina.

Lahir 15 Juli, Dapat Tiket Gratis Seumur Hidup ke Borobudur dan Prambanan!

Menurut Yusril, kasus tukar napi sebelumnya seperti pemulangan Mary Jane Veloso dari Indonesia ke Filipina pada akhir 2024 menjadi contoh keberhasilan kerja sama berbasis prinsip keadilan dan kemanusiaan.

Dalam pemulangan Mary Jane, kedua negara sepakat menghormati keputusan hukum nasional masing-masing, melanjutkan eksekusi di negara asal, serta melarang individu bersangkutan untuk kembali masuk ke negara sebelumnya.

6 Hari Penuh Budaya dan UMKM! Festival Panusupan Banyumas Tawarkan Lebih dari Sekadar Hiburan

Lebih jauh, pertemuan di Manila juga membahas pentingnya memperkuat kerja sama hukum lintas negara, khususnya dalam memerangi narkotika, jaringan perjudian daring, dan perdagangan orang.

Indonesia mendukung penuh langkah Filipina menutup operasi Philippine Offshore Gambling Operators (POGOs) yang dinilai merusak tatanan sosial masyarakat. Untuk mendukung komitmen bersama ini, Yusril mengusulkan adanya nota kesepahaman baru, dialog teknis antar penegak hukum, serta pertukaran data intelijen.

Tidak hanya isu hukum, Indonesia juga menawarkan kerja sama dalam pengembangan ekonomi syariah. Indonesia siap berbagi pengalaman terkait sistem perbankan syariah, pasar modal syariah, serta instrumen keuangan halal.

Tawaran tersebut diharapkan ditindaklanjuti melalui pembentukan kelompok kerja teknis dan kerangka hukum pendukung antarnegara. Langkah strategis yang diambil Yusril ini menunjukkan komitmen kuat Indonesia dalam menjalin diplomasi yang seimbang antara hukum, kemanusiaan, dan ekonomi.

Dengan pendekatan saling menghormati dan kerja sama konkret, hubungan Indonesia dan Filipina diproyeksikan semakin solid ke depan