Komunitas Ojek Online Tolak Status Pekerja Tetap Tidak Mau Seperti Buruh Hingga Desak Hapus Potongan 10 persen
- instagram @gojekindonesia
Viva, Banyumas -Komunitas ojek online yang tergabung dalam Unit Reaksi Cepat (URC) secara tegas menyatakan penolakan terhadap wacana perubahan status pengemudi ojek online (ojol) dari mitra menjadi pekerja tetap. Menurut URC, status mitra adalah fondasi utama fleksibilitas kerja yang selama ini dinikmati oleh para pengemudi.
Dalam pernyataan resminya, Jenderal Lapangan URC, Achsanul Solihin, mengungkapkan bahwa penolakan ini bukanlah opini pribadi, melainkan aspirasi kolektif yang dihimpun dari ribuan pengemudi di berbagai daerah di Indonesia. Mereka khawatir, status pekerja tetap akan membuat mereka kehilangan kebebasan dalam menentukan waktu kerja serta membuka peluang munculnya sistem subordinatif yang bertentangan dengan semangat kemitraan.
Komunitas Ojol URC merumuskan tiga tuntutan utama yang disebut sebagai Tritura URC yang dikutip dari laman Instagram @nowdots:
1.Menolak Status Pekerja Tetap
Para pengemudi menilai bahwa sistem kemitraan saat ini memberikan mereka ruang untuk bekerja secara mandiri, mengatur waktu sendiri, dan menyeimbangkan kehidupan pribadi.
Perubahan status menjadi pekerja tetap dianggap berisiko memunculkan sistem kerja hierarkis yang merugikan.
2.Menolak Potongan 10% dari Aplikator