Kapolri Sigit: Kritik di TikTok Bikin Saya Senyum, Tapi Jadi Evaluasi Serius!
- instagram @divisihumaspolri
Viva, Banyumas - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa institusi yang ia pimpin terbuka terhadap kritik dan masukan publik, termasuk yang disampaikan melalui media sosial seperti TikTok. Hal ini disampaikan dalam kunjungannya ke Pesantren Nurul Azhar, Pekanbaru, pada Sabtu (12/7/2025).
Dalam sambutannya, Kapolri Sigit mengungkapkan bahwa ia sering tersenyum saat melihat unggahan bernada kritik di media sosial, khususnya TikTok. Namun di balik senyuman itu, ia menegaskan bahwa setiap kritik tersebut menjadi bahan evaluasi yang sangat penting bagi Polri.
“Saya senyum, tapi itu jadi catatan penting untuk kami benahi,” ujar Sigit di hadapan para santri dan tokoh masyarakat yang dikutip dari Viva.
Menurutnya, kritik yang membangun merupakan bagian dari proses pembenahan internal dan profesionalisme institusi kepolisian. Ia bahkan mengajak masyarakat luas untuk terus menyampaikan masukan secara terbuka dan konstruktif demi pelayanan Polri yang lebih baik.
Jenderal Sigit juga menyampaikan bahwa evaluasi berkelanjutan adalah prinsip penting dalam memperbaiki pelayanan publik, termasuk di tubuh Polri. Kritik dari masyarakat menjadi indikator langsung dari kinerja petugas di lapangan, mulai dari tingkat Polsek hingga Mabes Polri.
“Saya percaya, jika masyarakat masih mau menyampaikan kritik, itu artinya mereka peduli dan ingin melihat Polri lebih baik,” tambahnya.
Langkah Kapolri yang membuka ruang kritik publik ini mendapat respons positif dari banyak kalangan. Sikap terbuka terhadap masukan menjadi cerminan reformasi institusional di tubuh Polri, yang selama ini kerap diwarnai tantangan terkait kepercayaan publik.
Tak sedikit netizen yang memanfaatkan platform seperti TikTok, Instagram, dan Twitter untuk menyuarakan keluhan maupun kritik terhadap layanan kepolisian.
Mulai dari penanganan kasus hukum, pelayanan di kantor polisi, hingga sikap oknum di lapangan. Dengan menjadikan media sosial sebagai “cermin digital” kinerja kepolisian, Kapolri berharap setiap satuan di daerah dapat lebih peka dan tanggap terhadap suara masyarakat.
Pernyataan ini sekaligus menegaskan bahwa era kepolisian modern bukan hanya soal teknologi dan peralatan canggih, tetapi juga tentang membangun kepercayaan masyarakat melalui transparansi, akuntabilitas, dan kesediaan untuk berubah berdasarkan kritik.
Kapolri pun menutup pernyataannya dengan ajakan, “Silakan kritik kami, sampaikan yang harus diperbaiki. Kami dengarkan dan kami tindaklanjuti.â