Kenapa Kamu Matikan: Rekaman Pilot Air India Ungkap Detik Tragedi Diduga Ulah Manusia
- instagram @airindia
Viva, Banyumas - Laporan awal investigasi tragedi jatuhnya pesawat Air India Boeing 787 pada Kamis, 12 Juni 2025, mengungkap fakta mengejutkan. Berdasarkan data perekam suara kokpit (CVR), terdengar dialog dramatis antar dua pilot beberapa detik sebelum pesawat kehilangan daya dan jatuh.
Salah satu pilot Air India sebelum tragedi jatunya persawat terdengar berteriak, “Kenapa kamu matikan?”, yang merujuk pada pemutusan pasokan bahan bakar. Kalimat itu langsung dibantah oleh rekannya, menunjukkan situasi panik dan membingungkan di dalam kokpit hanya beberapa saat sebelum tragedi.
Dilansir dari laman Reuters, Yang paling mencurigakan, kedua sakelar bahan bakar mesin tercatat berpindah ke posisi “cutoff” dalam waktu kurang dari satu detik, tanpa adanya peringatan darurat atau indikasi gangguan teknis.
Fakta ini memunculkan dua kemungkinan utama: kesalahan manusia ekstrem atau tindakan disengaja. Kecelakaan ini menewaskan 260 jiwa, terdiri dari seluruh penumpang dan awak pesawat, serta 19 korban jiwa di darat, karena pesawat jatuh di kawasan permukiman padat di pinggiran kota Mumbai.
Lembaga investigasi penerbangan Inggris, Air Accidents Investigation Branch (AAIB), yang memimpin penyelidikan bersama pihak otoritas India, menyatakan belum menemukan indikasi kerusakan mesin, tabrakan burung, atau malfungsi teknis lainnya.
“Mesin pesawat dalam kondisi baik hingga detik terakhir. Tidak ada sinyal distress atau gangguan komunikasi,” ujar juru bicara AAIB dalam konferensi pers awal.
Sementara itu, black box kedua yang merekam data penerbangan (FDR) juga telah diperiksa. Hasilnya menunjukkan bahwa tenaga mesin hilang secara tiba-tiba, dengan sistem autopilot yang langsung tidak berfungsi, membuat pesawat turun secara tak terkendali.
Para ahli penerbangan internasional menyoroti perlunya analisis lebih mendalam, termasuk profil psikologis kru, tekanan kerja, dan potensi konflik dalam kokpit. Pihak Air India menyatakan duka mendalam dan komitmen untuk bekerja sama penuh dalam proses investigasi.
Sementara itu, keluarga korban menuntut transparansi dan pertanggungjawaban penuh atas tragedi yang disebut sebagai kecelakaan udara paling mematikan di India dalam satu dekade terakhir.
Meski penyebab pasti masih diselidiki, temuan awal ini memperkuat pentingnya sistem pengawasan ketat terhadap operasional awak kabin serta pelatihan intensif untuk menghadapi situasi kritis