Penemuan Mayat Tanpa Kepala di Kali Ciliwung, 2 Keluarga Klaim Korban Hilang

Ilustrasi Proses evakuasi mayat tanpa kepala di Rawajati
Sumber :
  • pexel @cottonbro studio

Viva, Banyumas - Warga Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, digegerkan oleh penemuan sesosok mayat pria tanpa kepala yang mengambang di aliran Kali Ciliwung pada Rabu pagi, 9 Juli 2025. Mayat ditemukan dalam kondisi mengenaskan dan tersangkut di tumpukan sampah di wilayah Jalan Rawajati Timur II.

Innalillahi Warga Geger! Mayat Pria Tanpa Busana Ditemukan di Krajanbogo Demak

Penemuan bermula saat sejumlah warga sedang membersihkan aliran sungai dan melihat tubuh pria mengambang tanpa kepala dan organ tubuh yang tidak utuh. Kejadian tersebut segera dilaporkan ke petugas pemadam kebakaran (damkar) dan Polsek Pancoran untuk proses evakuasi.

Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur, membenarkan penemuan tersebut dan menjelaskan bahwa kondisi jenazah sudah dalam keadaan membusuk parah. Diperkirakan korban telah meninggal lebih dari seminggu sebelum ditemukan.

Geger! Penemuan Mayat di Desa Baleraksa Purbalingga, Dugaan Sementara Pembunuhan

“Warga yang membersihkan sungai menjadi saksi pertama.Setelah itu ada pihak keluarga dari daerah Puncak yang menghubungi kami, karena anggota keluarganya dilaporkan hilang sejak seminggu lalu usai memancing,” terang Kompol Mansur dilansir dari Viva. Kondisi jenazah yang rusak parah menyulitkan proses identifikasi.

Awalnya, jasad korban sempat dibawa ke RSUP Fatmawati, namun karena keterbatasan alat identifikasi, korban akhirnya dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi dan pencocokan DNA lebih lanjut.

Terungkap! Pemerintah Klaim Ciptakan 3,6 Juta Lapangan Kerja dalam Setahun, Tapi Kenapa Banyak Pengangguran di Indonesia

Hingga saat ini, dua keluarga berbeda mengaku kehilangan anggota keluarga pria dan menduga jasad tersebut adalah milik mereka. Salah satu keluarga berasal dari wilayah Puncak dan satu lagi berasal dari wilayah yang masuk dalam pantauan Polsek Megamendung.

“Masih menunggu hasil pemeriksaan forensik. Kondisi tubuh yang rusak membuat pengambilan darah pun sulit dilakukan karena darah tidak lagi mengalir,” tambah Kompol Mansur.

Halaman Selanjutnya
img_title