Detik Detik Terakhir Diplomat ADP Sebelum Ditemukan Tewas Kepala Dilakban di Menteng

Ilustrasi Polisi olah TKP di kamar kos korban ADP di Menteng
Sumber :
  • pexel @cottonbro studio

Viva, Banyumas - Kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), ADP (39), masih menyisakan tanda tanya besar. Pria berusia 39 tahun itu ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya yang berlokasi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa pagi, 8 Juli 2025, dalam kondisi mengenaskan: kepala terbungkus lakban dan kamar terkunci rapat dari dalam.

Obat Sakit Kepala dan Lambung Ditemukan di TKP! Ada Apa dengan Kematian Diplomat ADP?

Polisi terus mendalami penyebab pasti kematian mengenas ADP yang ditemukan dengan kepala terbungkus lakban. Namun yang menjadi perhatian publik adalah detik-detik terakhir sang diplomat sebelum ajal menjemput.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara dan rekaman CCTV, ADP diketahui masih sempat beraktivitas normal pada malam hari sebelum ditemukan tewas.

Depresi karena Masalah Keluarga, Pria Wonogiri Ditemukan Tewas di Dalam Luweng

“Korban terlihat terakhir kali pada Senin malam, 7 Juli 2025, sekitar pukul 22.30 WIB. Saat itu, dia baru saja pulang, kemungkinan dari memesan ojek online. Ia terlihat menuju dapur kos untuk makan malam dan sempat membuang sampah,” ujar Kapolsek Metro Menteng, Komisaris Polisi Rezha Rahandhi yang dilansir dari laman Viva.

Tak hanya itu, korban juga sempat menyapa penjaga malam kosan yang berada di belakang rumah. Momen ini terekam jelas oleh kamera pengawas (CCTV) yang dipasang di area umum rumah kos tersebut.

Ditemukan Setengah Telanjang, Sutinem Tewas di Rumah Sendiri di Wonogiri: Pembunuhan?

Setelah kembali ke kamar sekitar pukul 22.30 WIB, korban tidak lagi terlihat oleh siapa pun. Esok paginya, ia ditemukan tak bernyawa oleh pemilik kos yang curiga karena ADP tak keluar kamar seperti biasanya.

Yang mengundang kecurigaan lebih lanjut, pintu kamar korban dalam kondisi tergembok dari dalam.

“Iya, kamarnya digrendel dari dalam. Jadi, kemungkinan tidak ada yang keluar masuk sejak korban terakhir terlihat malam itu,” kata Komisaris Rezha.

Polisi masih menunggu hasil autopsi untuk memastikan penyebab kematian. Namun kuat dugaan bahwa ADP mengalami kekerasan sebelum meninggal, mengingat kepala korban ditemukan dalam kondisi dibungkus lakban.

Pemeriksaan saksi-saksi terus dilakukan, termasuk para penghuni kos, keluarga korban, dan penjaga malam yang sempat disapa oleh ADP.

Polisi juga mengumpulkan bukti digital lain dari CCTV dan komunikasi terakhir korban melalui ponsel. ADP dikenal sebagai sosok yang tertutup namun sopan oleh rekan-rekannya di lingkungan kosan.

Pekerjaannya di Kementerian Luar Negeri membuatnya kerap bepergian ke luar negeri, namun ia jarang membawa tamu ke tempat tinggalnya.

Kasus ini menjadi perhatian publik, karena selain melibatkan seorang pejabat muda, juga penuh misteri: tidak ada saksi langsung, tidak ada suara mencurigakan malam kejadian, dan kamar terkunci dari dalam.

Apakah ini bunuh diri atau pembunuhan terencana? Pihak kepolisian menegaskan akan membongkar misteri kematian ADP sejelas-jelasnya dan memastikan keadilan ditegakkan