7 Fakta Menarik Selat Bali, Jalur Sibuk yang Jadi Saksi Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya
- Pixabay
VIVA, Banyumas – Warga Indonesia kembali diselimuti duka setelah insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Tragedi ini mengingatkan kita pada betapa penting dan menantangnya wilayah perairan yang memisahkan Pulau Jawa dan Bali tersebut.
Di balik fungsinya sebagai jalur penyeberangan vital, Selat Bali menyimpan berbagai fakta menarik yang jarang diketahui. Berikut ini tujuh fakta unik seputar Selat Bali yang layak untuk disimak:
1. Menghubungkan Dua Pulau Besar
Selat Bali memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Bali, dua pulau besar dengan kebudayaan, adat, dan dinamika sosial yang berbeda. Meski terpisah oleh laut, hubungan antara keduanya sangat erat, terutama dalam sektor pariwisata, perdagangan, dan transportasi.
2. Arus Laut Sangat Kuat
Perairan Selat Bali dikenal memiliki arus yang kuat dan tidak stabil, karena menjadi jalur pertemuan antara Samudra Hindia dan Laut Bali. Hal ini membuat pelayaran di wilayah ini cukup menantang, terutama saat cuaca buruk.
3. Salah Satu Jalur Penyeberangan Terpadat
Setiap harinya, ribuan penumpang dan kendaraan menyeberang melalui rute Pelabuhan Ketapang (Jawa Timur) menuju Pelabuhan Gilimanuk (Bali). Rute ini menjadi penghubung utama antara dua pulau tersebut dan menjadi salah satu jalur penyeberangan terpadat di Indonesia.
4. Lokasi Strategis dalam Segitiga Terumbu Karang
Selat Bali termasuk dalam kawasan Coral Triangle atau Segitiga Terumbu Karang Dunia. Kawasan ini dikenal sebagai pusat keanekaragaman hayati laut tropis, menjadikan Selat Bali kaya akan spesies laut dan terumbu karang.
5. Spot Diving Kelas Dunia
Di sisi utara Bali, terdapat beberapa lokasi menyelam kelas dunia seperti Pulau Menjangan dan Pemuteran. Tempat-tempat ini dikenal karena airnya yang jernih, kehidupan bawah laut yang melimpah, serta keindahan terumbu karangnya.
6. Berperan dalam Ekosistem dan Iklim
Arus laut yang melintasi Selat Bali memainkan peran penting dalam sirkulasi nutrisi laut dan memengaruhi iklim mikro di kawasan sekitarnya. Ini berdampak pada ekosistem laut, pertanian pesisir, dan pola cuaca lokal.
7. Rencana Pembangunan Jembatan yang Belum Terwujud
Pernah muncul wacana pembangunan Jembatan Selat Bali untuk menghubungkan langsung Jawa dan Bali. Namun hingga kini, proyek tersebut belum direalisasikan karena pertimbangan lingkungan, sosial, serta dampaknya terhadap budaya dan pariwisata Bali.
Tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya menjadi pengingat bahwa di balik keindahannya, Selat Bali juga menyimpan tantangan besar bagi pelayaran. Semoga kedepannya, keselamatan transportasi laut di jalur ini semakin diperhatikan dan terus ditingkatkan.