Banyumas Dijuluki Kota Parkir, Warga Resah Tarif Aneh dan Juru Parkir di Mana Mana
- pexel @Tomas Ryant
Viva, Banyumas - Keluhan warga Kabupaten Banyumas soal persoalan parkir kian memuncak. Dari tarif parkir yang dinilai tidak wajar hingga juru parkir (jukir) yang menjamur di setiap sudut kota, berbagai aduan publik membanjiri kanal pengaduan Pemerintah Kabupaten Banyumas.
Banyak warga merasa keberadaan juru parkir tidak lagi membantu, melainkan menambah beban saat beraktivitas. Salah satu aduan yang viral terjadi ketika seorang warga hanya membeli cireng seharga Rp5.000, tetapi ditarik tarif parkir Rp2.000. Ketika warga itu memberikan Rp1.000, jukir malah mencela.
Kisah serupa datang dari warga lain yang hanya berhenti lima menit untuk membeli makanan kucing. Bukannya dibantu menyeberang, warga tetap ditarik biaya parkir oleh jukir yang berdiri tanpa seragam resmi.
Maraknya jukir liar menjadi sorotan lain yang tak kalah meresahkan. Laporan menyebut juru parkir kini muncul di lokasi yang tak terduga seperti tukang permak jins, toko bangunan, dan bahkan bengkel.
Bahkan di lapak aduan pemkab banyumas banyak warga yang mengeluhkan perihal tukang parkir yang ada dimana - dimana hingga bikin resah warga, Tarif parkir pun menjadi sumber kebingungan publik.
Banyak warga mempertanyakan di lapak aduan apakah tarif resmi hanya Rp1.000 atau Rp2.000. Keraguan itu makin besar karena di titik keramaian seperti GOR Satria dan Alun-Alun Purwokerto, jukir sering mematok tarif seenaknya. Belum lagi laporan parkir liar di sejumlah tempat, termasuk Alfamidi Dukuhwaluh dan restoran cepat saji di Jalan Overste Isdiman.
Warga berharap Dinas Perhubungan (Dishub) Banyumas segera menindak tegas para jukir ilega dalam aduannya.
Tak hanya masalah tarif, pelayanan jukir yang buruk dan sikap arogan kerap memicu emosi warga. Seorang warga Ajibarang melaporkan di lapak aduan pengalaman buruk saat motornya tidak dijaga sama sekali, tetapi tetap dimintai uang parkir. Ketika ditegur, jukir justru kabur tanpa penjelasan. Menanggapi gelombang keluhan ini di laman Pemkab Banyumas, Dishub Banyumas melakukan operasi penertiban besar-besaran.
Kepala Seksi Pengendalian dan Operasional, Tomi Luqman Hakim, mengungkapkan banyak jukir yang ternyata rutin menyetor pungutan liar ke pihak RT setempat, bukan ke kas daerah. Pemkab Banyumas pun berjanji menata ulang sistem parkir agar warga tidak lagi merasa menjadi korban “kota parkir.â