Misteri Wanita Lompat dari Jembatan Jurug Solo, Tinggalkan Pesan: Aku Capek, Maaf Sudah Mengkhianati
- pexel @Klas Tauberman
Viva, Banyumas - Warga sekitar Jembatan Jurug, Kota Solo, digemparkan oleh kejadian misterius pada Selasa (1/7/2025). Seorang wanita diduga melompat ke Sungai Bengawan Solo, meninggalkan sepeda motor, helm, serta tas berisi barang-barang pribadi dan catatan menyentuh di lokasi kejadian.
Kejadian bermula saat seorang warga yang berjaga di Pos Pemantau Banjir Stasiun Jurug melihat seorang perempuan berdiri di atas besi pembatas jembatan. Jaraknya tak lebih dari lima meter.
Saat saksi hendak mendekat, wanita itu tiba-tiba menghilang dari pandangan. Di lokasi tersebut, ditemukan sepeda motor matik lengkap dengan helm, serta tas hitam yang memuat handphone, cutter, dan sebuah buku kecil berisi tulisan tangan.
Tulisan tersebut diyakini sebagai pesan terakhir dari korban. Dalam catatan itu, korban meminta agar tidak menyalahkan pihak keluarga maupun instansi pendidikan tempatnya menuntut ilmu.
Ia juga menyampaikan permintaan maaf kepada seseorang yang disebut memiliki gelar akademik.
"Aku pergi ya. Jangan salahi keluarga atau tempat instansi aku kuliah. Aku hanya bermasalah dengan diriku sendiri... aku capek. Maaf karena telah mengkhianati janji untuk bertahan," demikian kutipan isi pesan tersebut yang dilansir dari akun Instagram @nyinyir_update_official.
Fatur, anggota tim rescue dari SAR Rajawali Merah Putih, membenarkan penemuan surat pesan tersebut.
Ia menyebut bahwa hingga saat ini pihaknya masih melakukan pencarian intensif di sekitar aliran Sungai Bengawan Solo untuk menemukan keberadaan korban. Identitas korban masih dalam proses pendalaman oleh pihak berwenang.
Fatur mengungkapkan masih melakukan penyisiran disepanjang alira sungai. Kejadian ini mengundang keprihatinan banyak pihak, terlebih dugaan bahwa korban merupakan mahasiswi.
Banyak netizen dan warga menyampaikan harapan agar korban segera ditemukan dan keluarga diberi kekuatan menghadapi situasi ini.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental, khususnya di kalangan pelajar dan mahasiswa yang rentan menghadapi tekanan hidup.
Pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat memberikan ruang terbuka dan dukungan psikologis bagi siapa pun yang sedang bergumul dengan masalah pribadi