Donald Trump Klaim Kemenangan Awal, Iran Diserang Tiga Titik Nuklir Sekaligus
- instagram @potus
Viva, Banyumas - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara resmi klaim kemenangan awal dalam konflik terbaru di Timur Tengah dengan mengonfirmasi bahwa negaranya telah melakukan serangan udara terhadap tiga titik fasilitas nuklir milik Iran.
Serangan tersebut ditargetkan ke situs strategis di Fordow, Natanz, dan Esfahan, yang selama ini dikenal sebagai bagian penting dari program nuklir Iran. Langkah ini diumumkan Trump melalui akun Truth Social pada Sabtu, 21 Juni 2025, dan langsung mendapat perhatian luas dari komunitas internasional.
Menurut pernyataan Donald Trump, keputusan menyerang tiga titik nuklir sekaligus ini dimaksudkan untuk mempercepat proses perdamaian dan sebagai bentuk dukungan langsung terhadap Israel, yang telah lebih dahulu melancarkan serangan ke Iran pada pertengahan Juni.
Ia menegaskan bahwa tindakan ini merupakan “momen bersejarah” dan bagian dari strategi jangka panjang untuk melumpuhkan ambisi nuklir Teheran. Serangan ini juga diklaim sebagai simbol kemenangan awal dalam menekan potensi ancaman global.
Meskipun belum ada balasan resmi dari Iran, banyak pihak menilai bahwa langkah Donald Trump bisa memicu ketegangan lebih luas, terutama karena Iran diserang di tiga titik nuklir sekaligus yang sangat vital.
Beberapa pengamat menyebut serangan ini sebagai sinyal tegas kepada Iran agar segera membuka diri terhadap dialog diplomatik. Namun, yang pasti, situasi ini membuat dunia kembali waspada terhadap kemungkinan eskalasi militer berskala besar di kawasan tersebut.
Dilansir dari Reuters, Trump menyebut serangan tersebut sebagai "momen bersejarah" yang menandai awal dari akhir konflik. Ia menyatakan bahwa tindakan ini merupakan bentuk dukungan penuh Amerika terhadap sekutunya, Israel, yang terlebih dahulu menyerang Iran pada 13 Juni lalu.
Dengan menyasar langsung pusat-pusat nuklir strategis, AS dan Israel berharap dapat melumpuhkan kemampuan pengembangan senjata nuklir Iran. Situs Fordow, yang selama ini dikenal sebagai fasilitas pengayaan uranium yang sangat dijaga ketat, disebut menerima muatan penuh bom dari pesawat tempur AS.
Selain itu, Natanz dan Esfahan yang juga merupakan titik penting dalam program nuklir Iran tak luput dari serangan.
Trump mengklaim seluruh pesawat tempur telah meninggalkan wilayah udara Iran tanpa kehilangan satu pun armada, menandakan keberhasilan misi. Meskipun belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Iran terkait kerusakan atau korban jiwa, banyak pihak internasional menyoroti potensi eskalasi lebih besar yang bisa berdampak luas secara geopolitik.
Beberapa analis menyebut langkah ini sebagai sinyal keras kepada Teheran agar segera membuka jalur diplomasi dan menghentikan ambisi nuklirnya. Pemerintah AS menegaskan bahwa serangan ini dilakukan sebagai tindakan preventif dan sebagai bentuk solidaritas dengan Israel.
Trump juga menyampaikan harapannya agar Iran bersedia duduk di meja perundingan dan menghentikan program nuklirnya demi stabilitas regional dan global.
Saat ini, perhatian dunia tertuju pada respons Iran yang diprediksi akan menentukan arah konflik di Timur Tengah dalam beberapa pekan ke depan. Komunitas internasional mendesak semua pihak untuk menahan diri demi mencegah perang terbuka yang lebih luas