Pertamina Masuk 3 Besar Fortune Southeast Asia 500, Siapa yang Tergeser?

Pertamina pertahankan posisi tiga besar Asia Tenggara
Sumber :
  • instagram @pertamina

Viva, Banyumas - Pertamina kembali mencatatkan pencapaian luar biasa dengan masuk dalam jajaran 3 besar perusahaan terbaik di Asia Tenggara versi Fortune Southeast Asia 500 tahun 2025. Peringkat ini mempertegas posisi Pertamina sebagai raksasa energi yang mampu bersaing secara regional.

Perumdam Tirta Satria Banyumas Umumkan Pemadaman Air Massal 14 Juni 2025, Cek Daerah Kamu Masuk Daftar!

Di tengah persaingan ketat, Pertamina membuktikan kualitas dan daya saingnya di kawasan Asia Tenggara. Masuknya Pertamina ke posisi 3 besar dalam daftar Fortune Southeast Asia 500 untuk tahun kedua secara beruntun menunjukkan konsistensi kinerja perusahaan.

Pencapaian ini tidak hanya membanggakan, tetapi juga menandai dominasi Pertamina sebagai satu-satunya wakil Indonesia di level puncak dunia usaha Asia Tenggara. Strategi pengelolaan dan efisiensi operasional yang diterapkan terbukti memberikan hasil signifikan.

Masuk Balai Kota Solo Sejak Subuh, Djumadi Ngamuk karena Tak Ada Daging Kurban?

Prestasi Pertamina yang kembali masuk ke dalam 3 besar Asia Tenggara versi Fortune Southeast Asia 500 membuktikan keberhasilannya dalam menjaga stabilitas bisnis. Di tengah berbagai tantangan global, Pertamina terus mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan berperan penting dalam rantai pasok energi regional.

Keberhasilan ini sekaligus menjadi inspirasi bagi perusahaan nasional lainnya untuk menembus panggung internasional.

Bonus Istimewa Menanti! Kafilah Jateng Dibidik Masuk 3 Besar STQH Nasional

Dilansir dari laman Viva, Pencapaian ini didasarkan pada kinerja keuangan Pertamina sepanjang 2024, yang mencatatkan pendapatan sebesar USD75,33 miliar atau setara dengan Rp1.194 triliun.

Selain itu, perusahaan energi milik negara ini juga membukukan EBITDA sebesar USD10,79 miliar (Rp171,04 triliun) dan laba bersih mencapai USD3,13 miliar (Rp49,54 triliun). Kinerja ini mencerminkan efisiensi, ketahanan bisnis, dan adaptasi terhadap dinamika pasar energi internasional.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari fokus perusahaan dalam menjaga keberlanjutan dan memperkuat rantai pasokan energi nasional.

Saat ini, Pertamina menyumbang 69 persen produksi minyak dan 37 persen produksi gas nasional, serta mampu memenuhi 70 persen kebutuhan BBM dalam negeri. Hebatnya lagi, seluruh kebutuhan avtur dan solar untuk pasar domestik dipenuhi dari kilang milik sendiri.

Masuknya Pertamina dalam jajaran elit Fortune Southeast Asia 500 tahun ini bukan sekadar prestasi simbolik, tapi juga bukti nyata bahwa perusahaan Indonesia mampu bersaing di tingkat regional, bahkan global.

Dengan konsistensi inovasi dan transformasi digital, Pertamina tidak hanya memperkuat posisinya di Asia Tenggara, tetapi juga membuka peluang lebih besar untuk ekspansi dan kolaborasi internasional ke depan