500 Lamaran Ditolak! Curhat Sarjana Pendidikan Kalah Sama ORDAL Ini Bikin Netizen Terenyuh

Sarjana pendidikan curhat gagal kerja di TikTok
Sumber :
  • Tiktok @aleeresti

Viva, Banyumas - Seorang sarjana pendidikan membuat heboh media sosial usai membagikan curhat pilunya lewat akun TikTok @cuyakcuy. Dalam video tersebut, ia mengungkap bahwa meski sudah lulus dan menyandang gelar S.Pd sejak 2024, sampai pertengahan 2025 dirinya masih belum mendapatkan pekerjaan.

Tembus 554 Ribu! Jumlah Ormas di Indonesia Bikin Geleng-Geleng Kepala, Netizen: kaget lihat angkanya

Pengakuannya bahwa telah mengirim lebih dari 500 lamaran kerja namun terus-menerus ditolak, membuat banyak netizen ikut terenyuh. Kisah tersebut menjadi sorotan karena menggambarkan sulitnya realita mencari kerja bagi sarjana pendidikan di Indonesia.

Dalam curhat-nya, ia juga mengungkap tekanan mental akibat penolakan berulang dan proses seleksi yang tak kunjung memberikan hasil positif. Banyak netizen merasa terenyuh, terutama saat ia menyebut kalah bersaing dengan praktik ORDAL, di mana posisi pekerjaan sering kali sudah diberikan melalui jalur orang dalam.

Heboh! Teks 'Lorem Ipsum' Tertulis di Tugu Ikonik IKN, Netizen: proyek segede IKN bisa kecolongan teks dummy?

Tidak sedikit netizen yang membanjiri kolom komentar dengan kisah serupa—mengaku mengalami penolakan setelah mengirim ratusan lamaran.

Fakta bahwa lebih dari 500 lamaran sudah ia kirimkan namun tetap ditolak mencerminkan betapa berat tantangan para sarjana pendidikan dalam dunia kerja.

Dihujat Netizen Usai Sindir Pemain Timnas Indonesia, Andre Rosiade: Kebenaran Harus Di ungkap

Curhat wanita ini menjadi simbol perjuangan generasi muda yang berhadapan dengan sistem rekrutmen tidak transparan, dan praktik ORDAL yang kerap merampas peluang secara tidak adil.

Wanita ini menceritakan bahwa dirinya telah mengirim lebih dari 500 lamaran kerja, namun tidak satu pun membuahkan panggilan wawancara yang positif.

Ia bahkan menyebut mengalami tekanan mental karena terus gagal dalam proses seleksi kerja. Kisah ini dengan cepat menyebar dan menuai simpati dari netizen, khususnya sesama pencari kerja yang merasa relate dengan kondisi serupa.

Lulusan pendidikan di Indonesia memang dihadapkan pada tantangan besar, terlebih karena jalur karier yang relatif terbatas.

Banyak dari mereka yang berlatar belakang S.Pd hanya berfokus pada profesi guru, padahal lowongan di bidang tersebut terbatas dan persaingannya sangat ketat. Realita ini menambah kompleksitas masalah pengangguran bagi para sarjana pendidikan.

Meskipun pemerintah telah mencanangkan program Kampus Merdeka sebagai jembatan ke dunia industri, nyatanya akses ke lapangan kerja belum merata. Wanita ini juga menyinggung soal praktik “titipan” dalam proses rekrutmen, di mana posisi pekerjaan sering kali sudah diisi oleh orang-orang dalam atau rekomendasi tanpa seleksi terbuka.

Komentar netizen pun membanjiri unggahan tersebut, mayoritas menyatakan empati dan dukungan. Banyak juga yang menceritakan pengalaman serupa: sudah kirim ratusan lamaran kerja, namun tetap tak kunjung dipanggil.

Beberapa menyarankan untuk mencoba jalur lain seperti freelance, wirausaha, hingga mengembangkan skill tambahan di luar pendidikan formal. Kisah viral ini menggambarkan betapa peliknya dunia kerja saat ini bagi sarjana pendidikan.

Di tengah gelar yang telah diraih, semangat dan perjuangan masih harus dilanjutkan untuk menembus dunia kerja yang semakin kompetitif dan terkadang tidak adil. Semoga kisah ini menjadi refleksi bagi semua pihak, termasuk pembuat kebijakan