Baznas Jateng Olah 116 Sapi Kurban Jadi Kornet untuk Tingkatkan Gizi Masyarakat

Proses penyembelihan sapi kurban di RPH MAJT
Sumber :
  • Pemprov Jateng

Viva, Banyumas - Baznas Jateng mengambil langkah inovatif dengan olah daging dari 116 sapi kurban menjadi kornet pada momentum Iduladha 1446 H. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk tingkatkan gizi dan memperluas jangkauan distribusi kepada masyarakat yang membutuhkan.

Sragen Geger! Pelaku Peredaran Uang Palsu Dibekuk, Masyarakat Diminta Hati hati

Pengolahan oleh Baznas Jateng terhadap 116 sapi kurban menjadi kornet ini dinilai lebih efektif dalam hal penyimpanan dan pendistribusian. Selain lebih tahan lama, produk olahan ini juga diharapkan mampu menjawab tantangan pemenuhan kebutuhan protein hewani untuk masyarakat, sebagai bagian dari program tingkatkan gizi.

Inisiatif Baznas Jateng yang olah daging dari 116 sapi kurban menjadi kornet ini tak hanya efisien dari sisi logistik, tetapi juga mendukung ketahanan pangan. Melalui strategi ini, diharapkan terjadi pemerataan konsumsi daging serta upaya nyata untuk tingkatkan gizi terutama bagi masyarakat di wilayah rawan pangan.

Sapi Kurban Presiden Prabowo di Wonosobo, Capai Bobot 900 Kilogram

Ketua Baznas Jateng, Ahmad Darodji, menjelaskan bahwa pengolahan daging menjadi kornet merupakan inovasi untuk mendukung pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat, khususnya protein hewani.

“Distribusi daging ini untuk peningkatan gizi masyarakat. Kornet lebih tahan lama dan hemat biaya distribusi dibandingkan daging beku,” ujarnya dalam acara penyembelihan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Masjid Agung Jawa Tengah.

Capai Berat 1,1 Ton Sapi Kurban Presiden Prabowo untuk Kabupaten Cilacap

Menurut Darodji, tahun ini jumlah hewan kurban meningkat dibanding tahun lalu. “Tahun 2024 ada 88 ekor sapi, menghasilkan lebih dari 100 ribu kaleng kornet.

Tahun ini 116 sapi, target kami 150 ribu hingga 160 ribu kaleng,” jelasnya dikutip dari laman Pemprov Jateng pada 8 Juni 2025.

Daging kornet tersebut akan disalurkan dalam bentuk paket sembako kepada masyarakat terdampak bencana alam, warga miskin, serta desa-desa dampingan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jateng.

Selain itu, sebagian akan dikirim ke wilayah 3T (terpencil, terluar, tertinggal) yang sering kesulitan mengakses sumber protein hewani.

Ketua Baznas RI, Noor Achmad, menegaskan pentingnya pengalengan daging untuk menjangkau masyarakat di daerah yang sulit terjangkau.

“Daging kaleng jadi barang mewah di sana. Ini bentuk keadilan distribusi,” katanya.

Sekretaris Daerah Jateng, Sumarno, mengapresiasi langkah Baznas sebagai bentuk konkret dalam penanganan masalah stunting dan kekurangan gizi di daerah.

“Program ini sangat mendukung kesehatan anak-anak dan generasi mendatang,” ucapnya.

Pengolahan daging kurban menjadi kornet ini merupakan tahun kedua pelaksanaannya dan diharapkan menjadi solusi jangka panjang dalam pemerataan pangan bergizi di Jawa Tengah