Tak Takut Tarif Impor Trump! Prabowo Ungkap Indonesia Siap Jadi Lumbung Pangan Dunia, 'Kita Tak Perlu Dikasihani!'

Prabowo Subianto Usai Menerima Kunjungan Wakil PM Malaysia
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

VIVA, BanyumasPresiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan sikap tegas Indonesia dalam menghadapi kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Bupati Banyumas Ikuti Panen Raya Padi Serentak Bersama Presiden Prabowo Secara Virtual

Dalam pernyataannya, Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia tidak akan tunduk atau memohon belas kasihan negara lain.

"Kita sekarang punya kemampuan, kita akan gerakkan ekonomi dengan kekuatan kita sendiri. Kita tidak akan memaki negara lain. Kita dihantam tarif berapa pun kita akan berunding dan negoisasi, kita hormati," ujar Prabowo saat peluncuran Program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu, 23 April 2025.

Gelombang PHK Besar Bisa Terjadi! KSPI Ungkap 50 Ribu Buruh Terancam Akibat Tarif Impor Trump ke Produk RI

Pernyataan Prabowo ini menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia di bawah kepemimpinannya memilih untuk memperkuat daya saing domestik daripada bergantung pada pasar luar negeri.

Sikap ini menjadi cerminan dari komitmen terhadap kedaulatan ekonomi, di mana pemerintah mendorong swasembada dan kemandirian dalam berbagai sektor.

Respon Tegas Presiden Prabowo Usai Pertandingan Timnas Indonesia VS Australia, Diungkap Erick Thohir dalam Postingan

"Kalau pun mereka tidak membuka pasar kepada kita, kita akan survive, kita akan tambah kuat, kita akan berdiri di atas kaki kita sendiri, kita tidak akan pernah menyerah," tegasnya.

Dengan kata lain, Prabowo meyakini bahwa tantangan eksternal seperti tarif impor tinggi dari AS bukanlah penghalang bagi Indonesia untuk berkembang.

Justru, hal ini menjadi pemicu untuk memperkuat kapasitas nasional.

Lebih jauh, Presiden Prabowo kembali menegaskan bahwa Indonesia tidak akan mengambil jalan pintas dengan meminta bantuan atau belas kasihan negara lain.

"Kita tidak akan berlutut, kita tidak akan pernah mengemis, kita tidak akan pernah minta-minta kasihan orang lain. Tak perlu kita dikasihani, kita akan swasembada pangan," kata Prabowo dengan nada penuh keyakinan.

Kebijakan dan visi ini sejalan dengan langkah-langkah strategis pemerintah dalam membangun fondasi ekonomi yang kuat dan berkelanjutan, terutama melalui sektor pertanian sebagai tulang punggung ketahanan nasional.

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo mengungkapkan optimisme bahwa Indonesia tidak hanya akan mencapai swasembada pangan, tetapi juga menjadi lumbung pangan dunia.

"Indonesia tidak hanya swasembada pangan, Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia," ujarnya.

Untuk mencapai target tersebut, pemerintah saat ini tengah membangun lebih dari 100.000 hektare sawah produktif di Sumatera Selatan dengan menggunakan teknologi pertanian modern.

Program ini ditargetkan meningkatkan produksi gabah Sumsel dari 3 juta ton menjadi 4 juta ton per tahun, kenaikan sebesar 25 persen hanya dalam kurun waktu satu tahun.

"Ini luar biasa, naik 25 persen dalam 1 tahun. Ini adalah nanti Indonesia akan memimpin revolusi hijau kedua di dunia. Yang tadinya banyak yang tidak percaya, tidak yakin sekarang di depan mata kita, kita sedang melihat ini benar-benar sangat mungkin dan akan terwujud cita-cita kita," tutur Prabowo.

Dalam visi globalnya, Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia kini mampu membantu negara-negara tetangga, terutama dari sisi kemanusiaan.

Transformasi peran dari negara penerima bantuan menjadi negara pemberi bantuan ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam posisi Indonesia di mata dunia.

"Kita bantu dan ini sesuatu yang membanggakan bagi saya. Saya menjadi presiden sebuah negara yang bukan minta-minta, tetapi membantu saudara-saudara yang lain."

Presiden Prabowo juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras untuk mendukung swasembada pangan nasional.

"Saya ingin ucapkan terima kasih kepada semua unsur, Menteri Pertanian dan semua jajarannya, semua stakeholder, semua unsur. Saya ucapkan terima kasih juga pemerintah-pemerintah daerah, para gubernur, para bupati, pemimpin-pemimpin di daerah, kelompok-kelompok tani, semuanya. Semuanya bahu-membahu," imbuhnya