Menbud Fadli Zon: Industri Musik Digital Indonesia Berpotensi Sumbang Rp. 3,6 Triliun di 2025

Menteri Kebudayaan Fadli Zon
Sumber :
  • Antaranews

VIVA, BanyumasIndustri musik digital Indonesia terus menunjukkan geliat luar biasa. Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebut sektor ini berpotensi besar menjadi penggerak ekonomi nasional, dengan proyeksi pendapatan mencapai Rp.3,6 triliun pada tahun 2025.

Farhan Halim Tetap Dipanggil! Ini Daftar Lengkap Skuad Timnas Voli Indonesia ke SEA Games 2025

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa industri musik digital Indonesia memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Melansir dari tvonenews, dalam Konferensi Musik Indonesia (KMI) 2025 yang digelar di Jakarta, Rabu (8/10/2025), ia memproyeksikan sektor ini mampu menghasilkan pendapatan hingga 231,64 juta dolar AS atau sekitar Rp.3,6 triliun pada tahun ini.

Ammar Zoni Diduga Kendalikan Peredaran Narkoba dari Rutan Salemba

“Musik Indonesia hari ini tak bisa dipandang sebelah mata, punya potensi yang sangat besar tahun 2025 ini,” ujar Fadli.

Menurut Fadli, pendapatan dari pasar musik digital diperkirakan tumbuh dengan laju rata-rata 3,57 persen per tahun, dan akan mencapai 276 juta dolar AS pada 2030.

Jay Idzes Tegaskan Perjuangan Timnas Indonesia Belum Berakhir Usai Kalah 2-3

Pertumbuhan ini menunjukkan besarnya peluang ekonomi di balik transformasi digital sektor musik yang semakin kuat.

Musik streaming juga menjadi salah satu pendorong ekonomi nasional dengan nilai 155 juta dolar AS pada tahun ini,” tambahnya.

Transformasi Besar di Industri Musik Nasional

Fadli menjelaskan bahwa 90,6 persen pendapatan industri musik nasional kini berasal dari platform streaming digital, seperti Spotify, YouTube Music, dan Joox.

Hal ini menunjukkan perubahan besar dalam cara masyarakat menikmati musik, sekaligus menghadirkan tantangan baru bagi para pelaku industri.

“Transformasi ini luar biasa, tetapi juga menimbulkan tantangan tentang pembagian nilai royalti yang adil dan kedaulatan data dalam ekosistem digital,” ungkapnya.

Fadli menambahkan, jumlah pengguna musik digital Indonesia diprediksi mencapai 67 juta orang pada tahun 2030, dengan tingkat penetrasi pasar meningkat hingga 22,9 persen.

Musik Sebagai Diplomasi Budaya

Selain berperan dalam ekonomi, Fadli menilai musik juga merupakan alat diplomasi budaya yang efektif untuk memperkenalkan Indonesia di kancah global.

Melalui penguatan Cultural Creative Industry (CCI), pemerintah berkomitmen membangun sumber daya manusia kreatif yang mampu menopang keberlanjutan industri musik nasional.

“Pertumbuhan industri musik kita tidak hanya didukung oleh angka-angka digital, tapi juga oleh semangat para pelaku kreatif yang membangun ekosistem dari bawah,” ujar Fadli.

KMI 2025: Momentum Kolaborasi dan Inovasi

Fadli berharap Konferensi Musik Indonesia 2025, yang berlangsung pada 8–11 Oktober 2025, dapat menjadi ruang diskusi dan solusi atas berbagai tantangan industri — mulai dari tata kelola, pembagian royalti, hingga kolaborasi lintas lembaga.

“Kita ingin memastikan musik menjadi bagian dari infrastruktur kebudayaan yang kokoh dan penggerak ekonomi berkelanjutan. Kolaborasi lintas kementerian dan lembaga juga penting agar kebijakan musik berpihak kepada para pelaku,” tutur Fadli.

Acara KMI 2025 dihadiri oleh musisi, perwakilan pemerintah, dan anggota DPR. Gelaran ini diharapkan memperkuat posisi musik Indonesia — dari level lokal menuju panggung global.