Bjorka Kembali Beraksi! 341 Ribu Data Personel Polri Bocor, Serangan Balasan Mengejutkan

Bjorka kembali bocorkan data Polri
Sumber :
  • Tiktok @excratusss

Bjorka kembali menyerang dengan membocorkan data 341 ribu personel Polri di NetLeaks. Aksi ini jadi sindiran keras usai Polri mengklaim telah menangkap sosok yang diduga sebagai dirinya

Bjorka Masih Bebas! Hacker Legendaris Bantah Ditangkap Polisi Tantang Sebarkan Data MBG, Polda Metro Jaya Kena Sorotan

Viva, Banyumas - Dunia maya kembali diguncang oleh aksi peretas Bjorka, sosok misterius yang selama ini dikenal kerap menyoroti isu kebocoran data di Indonesia. Setelah Polri mengumumkan penangkapan seorang pemuda berinisial WFT yang diduga sebagai dirinya, Bjorka justru melakukan serangan balasan yang lebih besar.

Pada 4 Oktober 2025, akun Bjorka di situs NetLeaks merilis sebuah file basis data berisi lebih dari 341 ribu personel Polri. Data tersebut dibagikan dalam format CSV dan memuat informasi sensitif seperti nama, pangkat, satuan kerja, nomor telepon, dan alamat email.

Akun Diduga Bjorka Muncul Lagi di Instagram, Klaim Masih Bebas dan Ejek Pemerintah

Aksi ini sontak membuat publik heboh. Banyak pihak mempertanyakan klaim Polri yang sebelumnya menyebut telah menangkap sosok di balik akun legendaris tersebut. Sebab, tidak lama setelah penangkapan diumumkan, justru muncul kebocoran data berskala besar yang diduga dilakukan langsung oleh Bjorka.

Lebih dari sekadar membocorkan data, Bjorka juga menyisipkan sindiran tajam kepada Polri melalui pesan sarkastik di unggahannya: “Since the police in Indonesia allege that they have arrested me, you can only catch me in your dreams.” (Karena polisi di Indonesia mengklaim telah menangkap saya, kalian hanya bisa menangkap saya dalam mimpi.)

Polisi Bongkar Identitas Hacker ‘Bjorka’ Gadungan, Pemuda Minahasa Raup Cuan dari Data Nasabah

Pesan itu menjadi viral di media sosial dan menimbulkan spekulasi bahwa Bjorka masih bebas beroperasi dari luar negeri. Para peneliti keamanan siber juga menegaskan belum ada bukti teknis bahwa WFT adalah Bjorka asli.

Mereka menilai langkah penegak hukum seharusnya lebih fokus pada penguatan keamanan data nasional, bukan sekadar mencari kambing hitam. Sementara itu, Polri belum memberikan keterangan resmi terkait kebenaran kebocoran data tersebut.

Halaman Selanjutnya
img_title