Mengenang Kesuksesan "Ada Apa Dengan Cinta?" 2002, Tonggak Kebangkitan Film Indonesia
- Pixabay
VIVA, Banyumas – Film “Ada Apa Dengan Cinta?” (AADC) kembali hadir dalam edisi terbarunya di tahun 2025. Kehadirannya tentu mengingatkan publik pada perjalanan panjang film ini yang sudah melewati lebih dari dua dekade, sejak pertama kali hadir di layar lebar pada tahun 2002. Kala itu, AADC bukan sekadar film remaja biasa, melainkan sebuah karya yang mengubah wajah perfilman Indonesia.
Kebangkitan Film Indonesia
Di awal 2000-an, industri film nasional tengah terpuruk. Bioskop lebih banyak dipenuhi film impor, sementara film Indonesia sendiri minim penonton. Hadirnya AADC di tahun 2002 bak oase di tengah gersangnya layar lebar tanah air. Dengan cerita yang segar, sinematografi modern, serta akting yang kuat, film ini berhasil mencetak lebih dari 2,7 juta penonton. Sebuah angka yang kala itu terbilang luar biasa.
Ikon Budaya Pop
Kisah cinta antara Cinta (Dian Sastrowardoyo) dan Rangga (Nicholas Saputra) melekat begitu kuat di benak penonton. Dari dialog penuh perasaan, adegan legendaris di perpustakaan, hingga pertemuan mengharukan di bandara, semua menjadi bagian dari ingatan kolektif generasi awal 2000-an.
Tak hanya filmnya, soundtrack garapan Melly Goeslaw juga meledak di pasaran. Lagu “Ada Apa Dengan Cinta?” menjadi anthem anak muda, yang liriknya masih akrab dinyanyikan hingga kini.
Dampak yang Besar
Kesuksesan AADC bukan hanya soal angka penonton, tetapi juga dampaknya bagi industri film. Film ini menandai kebangkitan kembali perfilman Indonesia, membuat generasi muda kembali tertarik ke bioskop, serta membuka jalan bagi karya-karya baru yang lebih berani dan segar. AADC menjadi bukti bahwa film Indonesia mampu bersaing dengan karya internasional.
Warisan yang Tak Terlupakan
Kepopuleran AADC terus bertahan. Mulai dari iklan pendek LINE di tahun 2014 yang viral, hingga sekuelnya AADC 2 (2016) yang meraih lebih dari 3,6 juta penonton. Dan kini, kehadiran AADC terbaru 2025 menjadi momen untuk kembali mengenang bahwa perjalanan panjang film ini bermula dari sebuah karya sederhana yang lahir pada 2002, namun memberi arti besar bagi perfilman tanah air.
Lebih dari sekadar kisah cinta remaja, AADC 2002 adalah sejarah. Ia membuktikan bahwa film bisa menjadi cermin generasi, pemicu kebangkitan, dan warisan budaya populer yang abadi. Banyak orang masih mengingat detailnya, dari puisi Rangga hingga persahabatan geng Cinta yang ikonik. Dua dekade berlalu, pesonanya tetap hidup dan menjadi inspirasi bagi sineas muda Indonesia.