Udang Beku RI Ditolak AS karena Radioaktif, Zulkifli Hasan: Masih Aman Dimakan!

Zulkifli Hasan Ungkap Udang Indonesia
Sumber :
  • instagram @zul.hasan

Udang beku Indonesia ditolak AS karena Cs-137. Zulkifli Hasan tegaskan aman dimakan jika kadar di bawah ambang batas. Produk terkontaminasi tinggi akan dimusnahkan

Ratusan Siswa Keracunan MBG, Zulhas Ingatkan Soal Susu: Dulu Saya Mencret Karena Belum Terbiasa

Viva, Banyumas - Isu penolakan udang beku asal Indonesia oleh Amerika Serikat kembali menjadi sorotan publik.

Produk perikanan ini disebut mengandung Cesium-137 (Cs-137), zat radioaktif yang dapat membahayakan kesehatan jika kadarnya melebihi batas aman.

Tito Karnavian Izinkan Kepala Daerah ke Luar Negeri Lagi, Asal Daerah Aman

Namun, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa produk yang dikembalikan dari Negeri Paman Sam masih aman untuk dikonsumsi.

Menurut Zulkifli Hasan, beberapa produk udang yang ditolak hanya mengandung kadar Cs-137 sebesar 68, jauh di bawah ambang batas maksimum yang ditetapkan Indonesia, yakni 500.

Diduga Pakai Celana Pendek ke Samsat Polda Metro Jaya, Warga Langsung Ditolak Petugas!

“Kalau kadarnya masih di bawah standar, itu sebenarnya aman dikonsumsi. Yang pasti, produk dengan kandungan di atas ambang batas akan langsung dimusnahkan,” ujarnya dikutip dari Antara.

Pernyataan ini sekaligus menepis kekhawatiran masyarakat terkait keamanan produk udang beku Indonesia.

Ia menegaskan, pemerintah selalu berkomitmen menjaga kualitas dan standar keamanan pangan agar tetap sesuai ketentuan internasional.

Sementara itu, Staf Ahli Kemenko Bidang Pangan, Bara Hasibuan, menambahkan bahwa tidak semua udang yang dikembalikan dari AS terbukti terkontaminasi radioaktif.

Bahkan sebagian produk sudah sempat masuk ke jaringan ritel besar seperti Walmart dan dinyatakan aman untuk dikonsumsi. Namun karena temuan kontaminasi di pelabuhan, produk tersebut ikut ditarik oleh otoritas Amerika Serikat.

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengumumkan penarikan udang beku merek Great Value pada 19 Agustus 2025.

Temuan ini sontak menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan konsumen, baik di Amerika maupun Indonesia. Pakar pangan menilai, meski kadar Cs-137 yang ditemukan relatif rendah, langkah pemerintah Indonesia untuk melakukan evaluasi menyeluruh adalah hal yang tepat.

Selain menjaga kepercayaan pasar ekspor, langkah ini juga memastikan konsumen dalam negeri tetap terlindungi.

Hingga kini, Kemenko Pangan bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terus melakukan pengawasan ketat.

Produk udang yang lolos distribusi ke pasar domestik dan ekspor harus melalui uji laboratorium guna memastikan tidak ada risiko bagi masyarakat.

Kasus ini menjadi pembelajaran penting bagi industri perikanan Indonesia. Selain menjaga kualitas hasil laut, transparansi informasi juga sangat diperlukan agar tidak menimbulkan kepanikan publik.

Pemerintah memastikan bahwa hanya produk yang aman dan sesuai standar yang akan beredar, baik di dalam negeri maupun di luar negeri