Data BPS Ungkap: Ekonomi Batang Melejit 7,49 Persen, Kemiskinan Terus Menyusut 7,79 Persen ke Level Terendah

Pertumbuhan ekonomi Batang capai rekor baru
Sumber :
  • Pemkab Batang

Ekonomi Batang tumbuh 7,49% dan PDRB tembus Rp8,19 triliun. Data BPS juga mencatat kemiskinan turun ke 7,79%, terendah sejak 2019, berkat investasi dan program sosial

Seorang Wanita di Wonosegoro Batang Menabrak Pohon Asem yang Tumbang Hingga Tersangkut

Viva, Banyumas - Kabar baik datang dari Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Data terbaru yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa perekonomian Batang terus melejit dengan angka pertumbuhan yang mencatatkan rekor sekaligus penurunan signifikan pada angka kemiskinan.

Kepala BPS Batang, Heni Djumadi, menyebutkan bahwa pada triwulan II 2024, ekonomi Batang tumbuh sebesar 7,49 persen year-on-year (y-o-y). Angka ini bukan hanya melewati rata-rata pertumbuhan ekonomi provinsi dan nasional, tetapi juga sudah melampaui target 7,45 persen yang semula diproyeksikan baru akan tercapai pada tahun 2027.

Disebut Kasir Negara, Menkeu Purbaya Yudhi Tantang Rocky Gerung: Jika Ekonomi Tumbuh 6 Persen, Minta Maaf!

Selain itu, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Batang juga menunjukkan peningkatan signifikan. Pada triwulan II 2025, PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) tercatat Rp8,19 triliun, sementara atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp4,97 triliun.

Hal ini menandakan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Dari sisi kontribusi, konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang utama dengan 68,46 persen, disusul investasi yang melonjak hingga 15,19 persen y-o-y.

Hindari Kendaraan Didepannya, Sopir Truk Gandeng Banting Setir Hingga Terbalik di Jalur Pantura Batang

Konsumsi pemerintah juga ikut berkontribusi meski lebih tipis, sementara komponen lain mencatat minus. Tak hanya sektor domestik, ekspor Batang turut mencatatkan tren positif. Berdasarkan data BPS Jawa Tengah, ekspor pada kuartal II 2025 mencapai 58,93 juta dolar AS atau tumbuh 64,06 persen dibanding tahun sebelumnya.

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batang menjadi motor penggerak dengan kontribusi hampir 59 persen. Keberhasilan ini juga berdampak pada turunnya tingkat kemiskinan. Persentase penduduk miskin Batang pada 2025 tercatat 7,79 persen, angka terendah sejak 2019.

Halaman Selanjutnya
img_title