Pidato Perdana Prabowo di PBB, Mengenang Soekarno 1960: Suara Indonesia di Panggung Dunia dari Masa ke Masa

Bung Karno sang orator ulung
Sumber :
  • Pixabay

Resonansi di Dunia Internasional

Pidato “To Build the World Anew” bukan sekadar retorika. Ia memperkuat citra Indonesia sebagai pemimpin dunia ketiga dan memperkokoh posisi Soekarno sebagai tokoh global. Banyak negara Asia-Afrika merasa suaranya terwakili oleh Indonesia. Bahkan hingga kini, pidato tersebut masih dikutip dalam diskusi tentang keadilan internasional dan reformasi PBB.

Dari Bung Karno ke Prabowo: Harapan Baru

Bertahun-tahun setelah Soekarno, Indonesia selalu rutin mengirimkan presidennya untuk berbicara di podium yang sama. Jika Soekarno mengusung semangat dekolonisasi dan solidaritas negara berkembang, kini tantangannya berbeda: perubahan iklim, ketimpangan global, konflik geopolitik, hingga krisis pangan dan energi.

Momen pidato Prabowo akan menjadi ujian sekaligus peluang: mampukah Indonesia menghidupkan kembali semangat kepemimpinan global yang pernah dipelopori Bung Karno, dengan bahasa zaman yang relevan untuk dunia hari ini?

Jejak yang Tak Terlupakan

Pidato Bung Karno di PBB tahun 1960 adalah warisan diplomasi yang membanggakan Indonesia. Ia menunjukkan bahwa sebuah bangsa yang baru merdeka pun mampu bersuara lantang di panggung dunia. Kini, ketika Prabowo bersiap menyampaikan pidatonya, ingatan itu kembali hadir—sebagai pengingat bahwa suara Indonesia selalu punya tempat dalam membangun dunia yang lebih adil.