Detik Detik Sumur Minyak di Blora Meledak, Api Membumbung Tinggi ke Langit
- Pexel @pixabay
Viva, Banyumas - Ketenangan warga Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, mendadak pecah oleh suara ledakan besar pada Minggu (17/8/2025) siang. Sekitar pukul 12.51 WIB, sebuah sumur minyak milik masyarakat mengalami blow out dan memicu kebakaran hebat.
Dalam hitungan detik, kobaran api membumbung tinggi, melalap area pengeboran, dan membuat warga panik berlarian menyelamatkan diri. Kasi Humas Polres Blora, AKP Gembong Widodo, menjelaskan peristiwa itu bermula saat warga sedang beraktivitas di sekitar lokasi pengeboran. Tidak ada yang menduga bahwa aktivitas di sumur minyak tersebut akan berakhir dengan ledakan dan semburan api raksasa.
“Api langsung membesar dan menjalar ke titik pengeboran,” jelasnya dikutip dari Viva. Tragedi ini menelan korban jiwa. Kepala Bidang Pelayanan RSUD dr. R. Soetijono Blora, dr. Farida Laela, mengonfirmasi bahwa 2 orang meninggal dunia dan 50 KK mengungsi.
Situasi di lokasi kejadian begitu mencekam. Api yang menjulang tinggi terlihat dari jarak kilometer, menarik perhatian warga sekitar. Beberapa bahkan sempat merekam detik-detik kobaran api, memperlihatkan betapa dahsyatnya kebakaran sumur minyak tersebut.
Kepanikan massal pun tak terhindarkan, karena masyarakat khawatir api bisa meluas ke permukiman terdekat. Sebanyak lima unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk menaklukkan si jago merah.
Namun, hingga malam hari, api masih menyala dan sulit dipadamkan. Petugas gabungan dari kepolisian, TNI, dan pemadam kebakaran terus berjibaku di lapangan. Garis polisi telah dipasang untuk membatasi area berbahaya, sementara penyelidikan penyebab pasti insiden masih berlangsung.
Kebakaran sumur minyak ilegal bukan kali pertama terjadi di wilayah Blora. Aktivitas pengeboran tradisional yang dilakukan masyarakat sering kali tanpa standar keselamatan yang memadai. Ledakan, blow out, hingga kebakaran menjadi risiko nyata yang sewaktu-waktu bisa menimbulkan bencana.
Tragedi kali ini kembali menjadi pengingat betapa berbahayanya eksplorasi minyak tanpa prosedur aman. Meski demikian, banyak warga masih menggantungkan hidup dari sumur minyak tradisional. Keuntungan ekonomi sering kali membuat risiko terabaikan.
Kini, dengan adanya korban jiwa dan luka berat, tekanan bagi pemerintah daerah serta aparat penegak hukum untuk memperketat pengawasan semakin besar. Peristiwa memilukan ini menorehkan duka bagi keluarga korban sekaligus meninggalkan trauma mendalam bagi warga sekitar.
Kobaran api yang membumbung ke langit bukan hanya simbol kebakaran hebat, tetapi juga peringatan keras agar keselamatan tidak lagi dikorbankan demi keuntungan sesaat
Viva, Banyumas - Ketenangan warga Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, mendadak pecah oleh suara ledakan besar pada Minggu (17/8/2025) siang. Sekitar pukul 12.51 WIB, sebuah sumur minyak milik masyarakat mengalami blow out dan memicu kebakaran hebat.
Dalam hitungan detik, kobaran api membumbung tinggi, melalap area pengeboran, dan membuat warga panik berlarian menyelamatkan diri. Kasi Humas Polres Blora, AKP Gembong Widodo, menjelaskan peristiwa itu bermula saat warga sedang beraktivitas di sekitar lokasi pengeboran. Tidak ada yang menduga bahwa aktivitas di sumur minyak tersebut akan berakhir dengan ledakan dan semburan api raksasa.
“Api langsung membesar dan menjalar ke titik pengeboran,” jelasnya dikutip dari Viva. Tragedi ini menelan korban jiwa. Kepala Bidang Pelayanan RSUD dr. R. Soetijono Blora, dr. Farida Laela, mengonfirmasi bahwa 2 orang meninggal dunia dan 50 KK mengungsi.
Situasi di lokasi kejadian begitu mencekam. Api yang menjulang tinggi terlihat dari jarak kilometer, menarik perhatian warga sekitar. Beberapa bahkan sempat merekam detik-detik kobaran api, memperlihatkan betapa dahsyatnya kebakaran sumur minyak tersebut.
Kepanikan massal pun tak terhindarkan, karena masyarakat khawatir api bisa meluas ke permukiman terdekat. Sebanyak lima unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk menaklukkan si jago merah.
Namun, hingga malam hari, api masih menyala dan sulit dipadamkan. Petugas gabungan dari kepolisian, TNI, dan pemadam kebakaran terus berjibaku di lapangan. Garis polisi telah dipasang untuk membatasi area berbahaya, sementara penyelidikan penyebab pasti insiden masih berlangsung.
Kebakaran sumur minyak ilegal bukan kali pertama terjadi di wilayah Blora. Aktivitas pengeboran tradisional yang dilakukan masyarakat sering kali tanpa standar keselamatan yang memadai. Ledakan, blow out, hingga kebakaran menjadi risiko nyata yang sewaktu-waktu bisa menimbulkan bencana.
Tragedi kali ini kembali menjadi pengingat betapa berbahayanya eksplorasi minyak tanpa prosedur aman. Meski demikian, banyak warga masih menggantungkan hidup dari sumur minyak tradisional. Keuntungan ekonomi sering kali membuat risiko terabaikan.
Kini, dengan adanya korban jiwa dan luka berat, tekanan bagi pemerintah daerah serta aparat penegak hukum untuk memperketat pengawasan semakin besar. Peristiwa memilukan ini menorehkan duka bagi keluarga korban sekaligus meninggalkan trauma mendalam bagi warga sekitar.
Kobaran api yang membumbung ke langit bukan hanya simbol kebakaran hebat, tetapi juga peringatan keras agar keselamatan tidak lagi dikorbankan demi keuntungan sesaat