Geger Lumpur Menyembur di Brebes, Diduga Dampak Proyek Pipa Gas Tol Jawa

Ilustrasi Semburan lumpur muncul di dekat Tol Pejagan-Brebes
Sumber :
  • pexel @Julia Filirovska

Viva, Banyumas - Warga Desa Wangandalem, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, digegerkan oleh kemunculan semburan lumpur yang terjadi secara tiba-tiba di halaman rumah warga. Kejadian mengejutkan itu pertama kali dilaporkan pada Senin dini hari, 28 Juli 2025, dan diduga kuat terkait proyek pembangunan pipa gas bumi nasional di sekitar Tol Trans Jawa.

Menurut keterangan warga setempat, semburan lumpur muncul di halaman rumah milik Wajab, warga RT 03/RW 02 Desa Wangandalem. Lokasi rumah tersebut berada sangat dekat dengan jalan tol Pejagan-Brebes, hanya sekitar 100 meter dari titik proyek pengeboran pipa gas.

Ketua RT setempat, Sutono, mengatakan dirinya kaget saat pulang kerja dan melihat halaman rumah Pak Wajab sudah tertutup lumpur tebal.

“Awalnya lumpur keluar dari celah di samping tembok pembatas jalan tol. Sekarang semburannya sudah berhenti, tapi masih ada udara keluar dari dalam tanah,” jelas Sutono dikutip dari TVOnenews.

Pengecekan langsung dilakukan oleh pihak BPBD Kabupaten Brebes untuk memastikan penyebab semburan lumpur. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Brebes, Wibowo Budi Santoso, menyebut kejadian ini diduga kuat dipicu oleh retakan tanah akibat pengeboran pipa gas.

“Dari hasil pantauan kami, lumpur yang muncul berasal dari bawah tanah yang mengalami retakan. Retakan ini kemungkinan besar terjadi karena proses pengeboran pipa gas yang posisinya berada di bawah tol, sisi utara,” ujar Wibowo.

Material lumpur yang keluar tidak hanya merendam halaman rumah, tetapi juga mengakibatkan keretakan tanggul sungai dan sempat menutup sebagian jalan desa. Tim dari proyek pipa gas bumi terlihat berupaya membersihkan lumpur dan memindahkannya ke area pekarangan terdekat milik warga. Wibowo menambahkan bahwa pihaknya masih terus memantau kondisi tanah di sekitar lokasi.

“Kami belum bisa pastikan apakah semburan akan kembali muncul atau tidak. Tapi pemantauan tetap kami lakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.

Peristiwa ini langsung menjadi perhatian warga sekitar yang khawatir semburan lumpur dapat berdampak lebih luas. Apalagi proyek pipa gas ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional yang membentang di sepanjang jalur Tol Trans Jawa.

Kejadian ini mengingatkan pada kasus-kasus serupa yang pernah terjadi di Indonesia, meski skalanya lebih kecil. Pihak berwenang diimbau untuk memastikan keamanan pengeboran dan memitigasi potensi risiko geologis yang bisa membahayakan masyarakat

Viva, Banyumas - Warga Desa Wangandalem, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, digegerkan oleh kemunculan semburan lumpur yang terjadi secara tiba-tiba di halaman rumah warga. Kejadian mengejutkan itu pertama kali dilaporkan pada Senin dini hari, 28 Juli 2025, dan diduga kuat terkait proyek pembangunan pipa gas bumi nasional di sekitar Tol Trans Jawa.

Menurut keterangan warga setempat, semburan lumpur muncul di halaman rumah milik Wajab, warga RT 03/RW 02 Desa Wangandalem. Lokasi rumah tersebut berada sangat dekat dengan jalan tol Pejagan-Brebes, hanya sekitar 100 meter dari titik proyek pengeboran pipa gas.

Ketua RT setempat, Sutono, mengatakan dirinya kaget saat pulang kerja dan melihat halaman rumah Pak Wajab sudah tertutup lumpur tebal.

“Awalnya lumpur keluar dari celah di samping tembok pembatas jalan tol. Sekarang semburannya sudah berhenti, tapi masih ada udara keluar dari dalam tanah,” jelas Sutono dikutip dari TVOnenews.

Pengecekan langsung dilakukan oleh pihak BPBD Kabupaten Brebes untuk memastikan penyebab semburan lumpur. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Brebes, Wibowo Budi Santoso, menyebut kejadian ini diduga kuat dipicu oleh retakan tanah akibat pengeboran pipa gas.

“Dari hasil pantauan kami, lumpur yang muncul berasal dari bawah tanah yang mengalami retakan. Retakan ini kemungkinan besar terjadi karena proses pengeboran pipa gas yang posisinya berada di bawah tol, sisi utara,” ujar Wibowo.

Material lumpur yang keluar tidak hanya merendam halaman rumah, tetapi juga mengakibatkan keretakan tanggul sungai dan sempat menutup sebagian jalan desa. Tim dari proyek pipa gas bumi terlihat berupaya membersihkan lumpur dan memindahkannya ke area pekarangan terdekat milik warga. Wibowo menambahkan bahwa pihaknya masih terus memantau kondisi tanah di sekitar lokasi.

“Kami belum bisa pastikan apakah semburan akan kembali muncul atau tidak. Tapi pemantauan tetap kami lakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.

Peristiwa ini langsung menjadi perhatian warga sekitar yang khawatir semburan lumpur dapat berdampak lebih luas. Apalagi proyek pipa gas ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional yang membentang di sepanjang jalur Tol Trans Jawa.

Kejadian ini mengingatkan pada kasus-kasus serupa yang pernah terjadi di Indonesia, meski skalanya lebih kecil. Pihak berwenang diimbau untuk memastikan keamanan pengeboran dan memitigasi potensi risiko geologis yang bisa membahayakan masyarakat