7 Negara Islam Ini Justru Dekat dengan Israel, Umat Muslim Kecewa!
- pexel @cottonbro
Viva, Banyumas - Konflik Palestina dan Israel yang tak kunjung usai kembali menjadi sorotan dunia. Di tengah penderitaan rakyat Palestina yang terus berlangsung, sejumlah negara Islam justru menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
Keputusan 7 negara Islam yang memilih menjalain hubungan dengan Israel ditengah konflik Palestina ini menimbulkan kekecewaan mendalam di kalangan umat Islam global yang berharap adanya solidaritas kuat terhadap Palestina.
Berikut 7 negara Islam yang memilih menjalin hubungan dengan Israel demi kepentingan politik dan ekonomi meskipun Israel terus menerus menggempur Gaza yang dikutip dari Viva:
1. Uni Emirat Arab (UEA)
UEA menjadi negara ketiga yang meresmikan hubungan diplomatik dengan Israel setelah Mesir dan Yordania. Lewat Abraham Accords pada 2020, UEA berharap kerja sama teknologi dan ekonomi bisa ditingkatkan.
Meski mengecam tindakan Israel, UEA juga mengutuk serangan Hamas dan menganggapnya sebagai ancaman regional.
2. Arab Saudi
Sebagai pemimpin negara Islam, Arab Saudi diharapkan jadi pelindung Palestina. Namun, hubungan Saudi dengan Israel makin dekat secara diam-diam. Banyak analis menilai Arab Saudi lebih mengutamakan stabilitas regional dan ekonomi, termasuk kerja sama pertahanan yang tak diumumkan secara resmi.
3. Mesir
Mesir memang memiliki hubungan resmi dengan Israel sejak lama, namun perannya saat ini lebih sebagai mediator damai. Ironisnya, Mesir juga menutup perbatasan Gaza dan menolak pengungsi Palestina karena alasan keamanan nasional dan sejarah perang masa lalu.
4. Djibouti
Negara kecil di Afrika Timur ini berperan penting dalam jalur perdagangan minyak. Meski menyatakan netral, Djibouti memiliki kedekatan dengan Israel yang memberi bantuan pembangunan infrastruktur. Posisi strategisnya digunakan demi keuntungan nasional.
5. Maroko
Hubungan Maroko dan Israel telah lama terjalin secara diam-diam. Raja Hassan II hingga Raja Muhammad VI dikenal memiliki kedekatan dengan tokoh-tokoh Yahudi. Bahkan penasihat istana Maroko saat ini adalah seorang Yahudi, Andre Azoulay.
6. Bahrain
Bahrain termasuk negara yang terang-terangan menormalisasi hubungan dengan Israel. Mereka berharap mendapat manfaat investasi dan teknologi. Namun, langkah ini dianggap banyak pihak sebagai pengkhianatan terhadap perjuangan Palestina.
7. Sudan
Sudan dipaksa melakukan normalisasi hubungan dengan Israel demi mencabut sanksi terorisme dari Amerika Serikat. Meski secara historis dekat dengan Palestina, Sudan akhirnya menandatangani deklarasi normalisasi pada 2021. Keputusan tujuh negara ini menuai kritik luas dari masyarakat Muslim.
Di tengah serangan brutal terhadap Gaza, mereka berharap solidaritas Islam tetap dipegang. Namun realitas geopolitik dan ekonomi tampaknya lebih menentukan arah hubungan antarnegara
Viva, Banyumas - Konflik Palestina dan Israel yang tak kunjung usai kembali menjadi sorotan dunia. Di tengah penderitaan rakyat Palestina yang terus berlangsung, sejumlah negara Islam justru menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
Keputusan 7 negara Islam yang memilih menjalain hubungan dengan Israel ditengah konflik Palestina ini menimbulkan kekecewaan mendalam di kalangan umat Islam global yang berharap adanya solidaritas kuat terhadap Palestina.
Berikut 7 negara Islam yang memilih menjalin hubungan dengan Israel demi kepentingan politik dan ekonomi meskipun Israel terus menerus menggempur Gaza yang dikutip dari Viva:
1. Uni Emirat Arab (UEA)
UEA menjadi negara ketiga yang meresmikan hubungan diplomatik dengan Israel setelah Mesir dan Yordania. Lewat Abraham Accords pada 2020, UEA berharap kerja sama teknologi dan ekonomi bisa ditingkatkan.
Meski mengecam tindakan Israel, UEA juga mengutuk serangan Hamas dan menganggapnya sebagai ancaman regional.
2. Arab Saudi
Sebagai pemimpin negara Islam, Arab Saudi diharapkan jadi pelindung Palestina. Namun, hubungan Saudi dengan Israel makin dekat secara diam-diam. Banyak analis menilai Arab Saudi lebih mengutamakan stabilitas regional dan ekonomi, termasuk kerja sama pertahanan yang tak diumumkan secara resmi.
3. Mesir
Mesir memang memiliki hubungan resmi dengan Israel sejak lama, namun perannya saat ini lebih sebagai mediator damai. Ironisnya, Mesir juga menutup perbatasan Gaza dan menolak pengungsi Palestina karena alasan keamanan nasional dan sejarah perang masa lalu.
4. Djibouti
Negara kecil di Afrika Timur ini berperan penting dalam jalur perdagangan minyak. Meski menyatakan netral, Djibouti memiliki kedekatan dengan Israel yang memberi bantuan pembangunan infrastruktur. Posisi strategisnya digunakan demi keuntungan nasional.
5. Maroko
Hubungan Maroko dan Israel telah lama terjalin secara diam-diam. Raja Hassan II hingga Raja Muhammad VI dikenal memiliki kedekatan dengan tokoh-tokoh Yahudi. Bahkan penasihat istana Maroko saat ini adalah seorang Yahudi, Andre Azoulay.
6. Bahrain
Bahrain termasuk negara yang terang-terangan menormalisasi hubungan dengan Israel. Mereka berharap mendapat manfaat investasi dan teknologi. Namun, langkah ini dianggap banyak pihak sebagai pengkhianatan terhadap perjuangan Palestina.
7. Sudan
Sudan dipaksa melakukan normalisasi hubungan dengan Israel demi mencabut sanksi terorisme dari Amerika Serikat. Meski secara historis dekat dengan Palestina, Sudan akhirnya menandatangani deklarasi normalisasi pada 2021. Keputusan tujuh negara ini menuai kritik luas dari masyarakat Muslim.
Di tengah serangan brutal terhadap Gaza, mereka berharap solidaritas Islam tetap dipegang. Namun realitas geopolitik dan ekonomi tampaknya lebih menentukan arah hubungan antarnegara