Ini Fungsi 25 Robot Polisi Canggih Milik Polri, dari Patroli hingga Penjinak Bom Debut di Hut Bhayangkara Ke 79 di Monas
- Youtube Sekretariat Presiden
Viva, Banyumas - Transformasi teknologi dalam tubuh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kini tampak semakin serius dan konkret. Pada peringatan Hari Bhayangkara ke-79 yang digelar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Polri memperkenalkan 25 unit robot canggih yang menjadi simbol modernisasi institusi.
Robot-robot ini bukan sekadar untuk atraksi atau tontonan, melainkan dirancang untuk membantu berbagai tugas kepolisian, khususnya yang berisiko tinggi dan sulit dijangkau secara fisik oleh personel manusia.
Kehadiran robot-robot tersebut mencerminkan kesiapan Polri dalam mengadopsi teknologi untuk meningkatkan efektivitas dan keselamatan kerja. Di antara robot yang dipamerkan, terdapat humanoid, robot anjing pintar, hingga robot tank, yang semuanya telah diprogram untuk menjalankan berbagai peran penting.
Penggunaan robot juga menjadi bagian dari strategi Polri dalam menghadapi tantangan di era digital yang serba cepat dan kompleks. Dikutip dari Viva, Proyek robotik ini merupakan hasil kolaborasi antara Polri dan PT Sari Teknologi, perusahaan lokal yang bergerak di bidang kecerdasan buatan dan robotika.
Lewat kerja sama ini, Polri menargetkan agar teknologi robotik dapat digunakan dalam fungsi-fungsi utama seperti patroli, pencarian dan penyelamatan, penjinakan bom, hingga interaksi dengan masyarakat.
1. Patroli Cerdas dan Pemantauan Publik
Robot humanoid dan i-K9 (robot anjing pintar) dibekali dengan teknologi kamera pintar dan face recognition. Mereka bisa digunakan untuk memantau situasi di pusat keramaian, mengenali wajah, hingga mendeteksi aktivitas mencurigakan secara real-time.
2. Penanganan Ancaman Bom dan Bahan Berbahaya
Beberapa robot dirancang untuk menangani situasi ekstrem, seperti deteksi dan penjinakan bom. Robot ini bisa menggantikan peran manusia dalam operasi berisiko tinggi, sehingga meminimalkan korban.
3. Evakuasi dan Misi Penyelamatan (SAR)
Dalam bencana alam seperti gempa atau kebakaran, robot seperti ROPI mampu masuk ke reruntuhan dan membantu mencari korban. Dengan sensor dan kamera canggih, robot bisa mengirimkan informasi secara langsung ke tim penyelamat.
4. Pengumpulan Bukti Forensik
Beberapa unit robot akan ditugaskan untuk mengambil sidik jari, mengumpulkan sampel DNA, dan mendokumentasikan TKP. Fungsi ini sangat berguna terutama di lokasi berbahaya atau yang belum steril.
5. Pemantauan Lalu Lintas dan Kendaraan
Dilengkapi kamera dan sensor kendaraan, robot mampu membaca plat nomor, mendeteksi pelanggaran lalu lintas, hingga merekam bukti video.
6. Deteksi Narkoba dan Zat Berbahaya
Robot dilengkapi dengan sistem sensor untuk mengenali bahan kimia beracun, narkoba, atau bahan peledak, sehingga sangat cocok digunakan dalam razia dan pengamanan.
7. Interaksi dan Pelayanan Publik
Robot humanoid juga akan dikembangkan untuk memberi informasi, berinteraksi dengan masyarakat, hingga mengarahkan warga di lokasi publik seperti bandara, terminal, dan pos pelayanan.
Dengan hadirnya robot ini, Polri berharap bisa meningkatkan efisiensi, keselamatan, dan kecepatan dalam penanganan tugas-tugas operasional, sekaligus sebagai langkah konkret menghadapi era digital
Viva, Banyumas - Transformasi teknologi dalam tubuh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kini tampak semakin serius dan konkret. Pada peringatan Hari Bhayangkara ke-79 yang digelar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Polri memperkenalkan 25 unit robot canggih yang menjadi simbol modernisasi institusi.
Robot-robot ini bukan sekadar untuk atraksi atau tontonan, melainkan dirancang untuk membantu berbagai tugas kepolisian, khususnya yang berisiko tinggi dan sulit dijangkau secara fisik oleh personel manusia.
Kehadiran robot-robot tersebut mencerminkan kesiapan Polri dalam mengadopsi teknologi untuk meningkatkan efektivitas dan keselamatan kerja. Di antara robot yang dipamerkan, terdapat humanoid, robot anjing pintar, hingga robot tank, yang semuanya telah diprogram untuk menjalankan berbagai peran penting.
Penggunaan robot juga menjadi bagian dari strategi Polri dalam menghadapi tantangan di era digital yang serba cepat dan kompleks. Dikutip dari Viva, Proyek robotik ini merupakan hasil kolaborasi antara Polri dan PT Sari Teknologi, perusahaan lokal yang bergerak di bidang kecerdasan buatan dan robotika.
Lewat kerja sama ini, Polri menargetkan agar teknologi robotik dapat digunakan dalam fungsi-fungsi utama seperti patroli, pencarian dan penyelamatan, penjinakan bom, hingga interaksi dengan masyarakat.
1. Patroli Cerdas dan Pemantauan Publik
Robot humanoid dan i-K9 (robot anjing pintar) dibekali dengan teknologi kamera pintar dan face recognition. Mereka bisa digunakan untuk memantau situasi di pusat keramaian, mengenali wajah, hingga mendeteksi aktivitas mencurigakan secara real-time.
2. Penanganan Ancaman Bom dan Bahan Berbahaya
Beberapa robot dirancang untuk menangani situasi ekstrem, seperti deteksi dan penjinakan bom. Robot ini bisa menggantikan peran manusia dalam operasi berisiko tinggi, sehingga meminimalkan korban.
3. Evakuasi dan Misi Penyelamatan (SAR)
Dalam bencana alam seperti gempa atau kebakaran, robot seperti ROPI mampu masuk ke reruntuhan dan membantu mencari korban. Dengan sensor dan kamera canggih, robot bisa mengirimkan informasi secara langsung ke tim penyelamat.
4. Pengumpulan Bukti Forensik
Beberapa unit robot akan ditugaskan untuk mengambil sidik jari, mengumpulkan sampel DNA, dan mendokumentasikan TKP. Fungsi ini sangat berguna terutama di lokasi berbahaya atau yang belum steril.
5. Pemantauan Lalu Lintas dan Kendaraan
Dilengkapi kamera dan sensor kendaraan, robot mampu membaca plat nomor, mendeteksi pelanggaran lalu lintas, hingga merekam bukti video.
6. Deteksi Narkoba dan Zat Berbahaya
Robot dilengkapi dengan sistem sensor untuk mengenali bahan kimia beracun, narkoba, atau bahan peledak, sehingga sangat cocok digunakan dalam razia dan pengamanan.
7. Interaksi dan Pelayanan Publik
Robot humanoid juga akan dikembangkan untuk memberi informasi, berinteraksi dengan masyarakat, hingga mengarahkan warga di lokasi publik seperti bandara, terminal, dan pos pelayanan.
Dengan hadirnya robot ini, Polri berharap bisa meningkatkan efisiensi, keselamatan, dan kecepatan dalam penanganan tugas-tugas operasional, sekaligus sebagai langkah konkret menghadapi era digital