Bongkar! Ini 7 Dosa Keuangan KFC Hingga Harus Diselamatkan dengan Utang
- pexel @SHOX art
Keempat, kenaikan harga bahan baku seperti ayam dan minyak goreng turut mempersempit margin, sementara daya beli masyarakat belum pulih.
Kelima, strategi ekspansi yang tidak adaptif memperparah kondisi. KFC tetap membuka outlet baru meskipun pasar belum siap. Banyak gerai justru rugi, tapi dipertahankan demi citra brand.
Keenam, utang dan kewajiban finansial membengkak, dengan banyak pinjaman digunakan hanya untuk menutup cashflow, bukan pengembangan usaha.
Ketujuh, efek domino potensi kejatuhan KFC sangat besar, karena perusahaan ini memiliki pangsa pasar 32% di industri fast food Indonesia.
Jika ambruk, dampaknya bisa mencakup ribuan PHK dan gangguan di sektor F&B. Dengan semua ‘dosa keuangan’ ini, suntikan dana Rp 925 miliar dari Bank Mandiri menjadi semacam "penolong sementara".
Tapi jika strategi tak segera dibenahi, ancaman kebangkrutan masih mengintai. Kasus KFC ini menjadi pelajaran penting bagi pelaku industri F&B di era krisis dan perubahan gaya hidup konsumen.